Jakarta, tvOnenews.com - Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Iptu Rudiana dalam kasus kematian Vina pada 2016 silam tersebar di media sosial.
Iptu Rudiana diduga salah tangkap para tersangka pembunuhan Vina dan Eky.
Iptu Rudiana menangkap para terpidana dengan hanya bermodalkan informasi dari teman anaknya, Eky.
Dalam BAP tersebut Iptu Rudiana menceritakan peristiwa pembunuhan anaknya Eky dan Vina di tahun 2016 silam.
BAP Iptu Rudiana dalam kasus kematian Vina di tahun 2016 silam. (IST)
Iptu Rudiana mendapatkan informasi kematian anaknya dan Vina dari telepon rekannya sesama polisi Aiptu Sulaeman.
Saat di kamar mayat RSUD Gunung Jati Cirebon Iptu Rudiana melihat adanya luka tusuk di bagian dada depan sebelah kiri di jenazah Eky.
Sementara Vina mengalami luka robek akibat terkena sabetan senjata tajam di bagian paha sebelah kiri dan punggung.
Saat itu, Iptu Rudiana curiga jika penyebab kematian Vina dan Eky bukan karena kecelakaan tunggal melainkan korban pembunuhan.
Berbekal informasi dari teman Eky, Iptu Rudiana kemudian mengamankan para pelaku yang berjumlah 8 orang.
Mereka dibawa ke Polres Cirebon Kota untuk dimintai keterangan. Dari hasil interogasi tersebut pembunuhan Eky dan Vina dilakukan oleh 11 orang.
Iptu Rudiana sempat mencari ketiga pelaku lainnya, namun para pelaku sudah kabur.
Dalam BAP Iptu Rudiana menjelaskan bahwa pelaku hanya ingin menunjukkan eksistensi sebagai geng motor.
Iptu Rudiana dilaporkan oleh tim Kuasa Hukum Saka Tatal ke Mapolres Cirebon Kota dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Kuasa hukum Saka Tatal menilai Iptu Rudiana telah melakukan rekayasa dalam pengungkapan kasus pembunuhan Vina dan Eky pada 2016 silam.
"Pengakuan dari Rudiana, seolah-olah dia sudah langsung tahu bahwa yang membunuh itu 11 orang, kemudian yang mengakibatkan kematian adalah hasil tusukan samurai dan luka segala macam, tapi berbeda dengan apa yang terjadi," kata kuasa hukum Saka Tatal, Farhat Abbas di Mapolres Cirebon Kota, Selasa (18/6/2024).
Justru yang terjadi kata Farhat Abbas, ke delapan terpidana saat itu malah mengalami luka-luka.
"Ke delapan itu bonyok-bonyok semua, lebih bonyok dari pada mayat," tambahnya.
Farhat Abbas berharap pelaporan terhadap Iptu Rudiana ini ditindaklanjuti dan diproses.
"Kemudian jika ada kesalahan tolong diluruskan," pungkasnya.(muu)
Load more