LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kolase Iptu Rudiana dan Vina
Sumber :
  • istimewa

Kejanggalan BAP Iptu Rudiana Terungkap soal Penyidikan Kasus Vina dan Eky, Bukti Luka Tusuk Tak Terbukti di Persidangan, Kok Bisa?

Ayah korban Rizky alias Eky, Iptu Rudiana kembali menuai sorotan seusai berita acara pemeriksaan (BAP) kasus pembunuhan Vina 2016 silam tersebar yang janggal.

Kamis, 20 Juni 2024 - 06:05 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ayah korban Rizky alias Eky, Iptu Rudiana kembali menuai sorotan seusai berita acara pemeriksaan (BAP) kasus pembunuhan Vina 2016 silam tersebar.

Dalam BAP tersebut, Rudiana merinci penyelidikan dan penyidikan kasus yang menimpa anaknya Eky dan Vina pada 2016.

Saat itu, Rudiana merupakan anggota Satresnarkoba Polres Cirebon Kota, yang menerima kabar ayahnya tewas di RSUD Gunung Jati.

Rudiana mengaku saat kejadian tersebut tengah berada di rumah, yang mana awalnya mendapat informasi dari Aiptu Sulaeman.

Baca Juga :

"Selanjutnya saya langsung berangkat menuju kamar mayat RSUD Gunung Jati , dan setelah saya sampai ternyata benar mendapati bahwa anak saya tersebut sudah meninggal dunia," kata Rudiana dalam BAP yang diterima tvOnenews.com, Rabu (19/6/2024).

Iptu Rudiana menjelaskan awalnya memang mendapat informasi bahwa anaknya tewas karena kecelakaan tunggal di Flyover Talun, Desa Kecomberan, Kabupaten Cirebon.

Meski demikian, dia mengaku melihat kejanggalan anaknya tewas bukan karena kecelakaan, melainkan korban pembunuhan.

Dia mengungkapkan alasan kuat tersebut diperoleh dari adanya luka tusuk pada tubuh anaknya, Eky.

"Setelah saya melihat adanya luka tusuk di bagian dada depan sebelah kiri dan saya melihat korban Vina teman anak saya juga mengalami luka robek sabetan senjata tajam dibagian paha sebelah kiri dan di punggung," kata dia.

"Saya curiga peyebab kematian anak saya dan Vina bukan karena kecelakaan tunggal kemungkinan dibunuh," tegasnya.

Iptu Rudiana menuturkan dalam BAP tersebut langsung mendatangi Polsek Talun, guna mencari informasi dan melihat kondisi sepeda motor yang digunakan anaknya.

Dia makin curiga setelah melihat kondisi motor Eky yang tidak ada kerusakan serius.

"Namun saya semakin yakin bahwa penyebab kematian anak saya bersama dengan temanya tersebut bukan karena kecelakaan. Karena kondisi fisik sepeda motor masih mulus, yang selanjutnya saya mencari informasi kembali ke teman teman anak saya tersebut," ucapnya.

Rudiana melanjutkan memeriksa TKP tewasnya Vina dan Eky bersama rekannya sesama polisi.

Dia mengatakan mendapat informasi bahwa pelaku berada di depan SMP 11 Kota Cirebon.

Saat itu, Iptu Rudiana mengamankan delapan orang terduga pelaku yang langsung dibawa ke Polres Cirebon Kota.

"Hasil interogasi saya dapatkan bahwa yang melakukan pembunuhan terhadap anak saya dan temannya (Vina) berjumlah kurang lebih 11 orang, sehingga selanjutnya saya bersama dengan rekan saya langsung melakukan pencarian keberadaan ke 3 pelaku lainnya. Namun, ke 3 pelaku tersebut sudah kabur dari rumahnya," kata Rudiana dalam BAP 2016.

Iptu Rudiana melanjutkan hasil integroasi terhadap delapan pelaku tersebut terkait motif pembunuhan Eky dan Vina.

Dia mengungkapkan bahwa keterangan dari terduga pelaku yakni ingin menunjukkan eksistensi sebagai geng motor.

"Dari hasil interogasi yang saya lakukan alasan para pelaku melakukan perbuatannya tersebut hanya ingin menunjukkan eksistensi sebagai anak berandalan bermotor Moonraker (M2R). Dan setahu saya anak saya tersebut tidak memiliki masalah dengan anak gank motor mana pun karena anak saya bukan anak gank motor," katanya.

Klaim luka tusuk tak dihadirkan dalam persidangan

Terkait BAP 2016, kuasa hukum salah satu terpidana Saka Tatal, Tintin sebelumnya membongkar kejanggalan persidangan kasus pembunuhan Vina dan Eky.

Dia mengungkapkan bahwa selama persidangan, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya luka tusuk di bagian dada korban Eky.

"Itu kaus yang digunakan korban diperlihatkan selama persidangan. Namun, tidak ada bukti adanya luka tusuk, bahkan kaus itu tidak bolong," ujar Titin beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, dia menunjukkan kejanggalan penyebab kematian Eky yang dikatakan terkena luka tusuk.

Padahal, selama persidangan, Titin menunjukkan tidak adanya bukti luka tusuk terhadap korban Eky.

Namun, dia menyebutkan majelis hakim menghiraukan fakta persidangan dalam kasus tersebut.

Selain itu, dia menyatakan bahwa saksi-saksi dalam BAP penyidikan tidak pernah dihadirkan selama persidangan.

"Hanya dibacakan di persidangan, tanpa dihadirkan saksi-saksi Deden dan Aep itu," katanya.

Menurutnya, Saka Tatal selamaa menjalani pemeriksaan pun mendapat kekerasan dari penyidik.

Dia mengungkapkan kliennya itu bahkan mendapat intimidasi untuk mengaku tindakan pidana pembunuhan Vina dan Eky.(lgn)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Sukses Kalahkan Kuwait, Nova Arianto Punya Catatan Khusus Buat Timnas Indonesia U-17: Kesalahan Mendasar Jadi Sorotan!

Sukses Kalahkan Kuwait, Nova Arianto Punya Catatan Khusus Buat Timnas Indonesia U-17: Kesalahan Mendasar Jadi Sorotan!

Meski menang di partai perdana Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 kontra Kuwait, pelatih Timnas Indonesia U-17 masih punya beberapa catatan buat anak asuhnya.
Top 3 Bola: Rencana Terselubung Bahrain, Kebusukan Bahrain Bikin Satu Asia Waspada, hingga Pemain Timnas Indonesia ini Dincar Real Madrid

Top 3 Bola: Rencana Terselubung Bahrain, Kebusukan Bahrain Bikin Satu Asia Waspada, hingga Pemain Timnas Indonesia ini Dincar Real Madrid

Top tiga artikel bola dan Timnas Indonesia pilihan yang sedang menjadi perbincangan hangat.
Viral di Medsos Polantas Mendadak Squat Jump di Tengah Jalan, Ternyata Ini Penyebabnya...

Viral di Medsos Polantas Mendadak Squat Jump di Tengah Jalan, Ternyata Ini Penyebabnya...

Viral di media sosial (medsos) sebuah video yang menayangkan dua anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) sedang dihukum squat jump oleh sesama anggota Polri di pinggir Jalan Tol Slipi, Jakarta Barat.
Reaksi Berkelas Mathew Baker Usai Jadi Pahlawan Kemenangan Timnas Indonesia Vs Kuwait di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025

Reaksi Berkelas Mathew Baker Usai Jadi Pahlawan Kemenangan Timnas Indonesia Vs Kuwait di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025

Bek Timnas Indonesia U-17, Mathew Baker buka suara usai jadi pahlawan Garuda Asia saat mengalahkan Kuwait di lada perdana Kualifikasi Piala Asia U-17 2025.
Ternyata Ini Hukumnya Silahturahmi dengan Mantan dalam Islam, Buya Yahya Tegaskan Bisa Bahaya

Ternyata Ini Hukumnya Silahturahmi dengan Mantan dalam Islam, Buya Yahya Tegaskan Bisa Bahaya

Sebab dengan silahturahmi bukan hanya sekedar berjumpa untuk melepas rindu, perjumpaan tersebut juga sekaligus untuk saling bermaaf-maafan. Simak penjelasan...
Terungkap, Alasan Yandri Susanto Pakai Kop Surat Kemendes PDT untuk Kegiatan Pribadi

Terungkap, Alasan Yandri Susanto Pakai Kop Surat Kemendes PDT untuk Kegiatan Pribadi

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto mengungkapkan alasan di balik penggunaan kop surat Kemendes PDT untuk acara pribadi seperti perayaan Hari Santri Nasional dan Haul ke-2 ibundanya.
Trending
Mathew Baker Sempat 'Dikerjai' Wasit Sebelum Cetak Gol Kemenangan Timnas Indonesia: Dikasari Pemain Kuwait tapi Tidak Pelanggaran

Mathew Baker Sempat 'Dikerjai' Wasit Sebelum Cetak Gol Kemenangan Timnas Indonesia: Dikasari Pemain Kuwait tapi Tidak Pelanggaran

Nama Mathew Baker jadi sorotan fans Timnas Indonesia U-17 lantaran cetak gol penentu kemenangan Garuda Asia atas Kuwait di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025.
Timnas Indonesia U-17 Hampir Bernasib seperti Seniornya yang Dirugikan Wasit Timur Tengah saat Hadapi Bahrain

Timnas Indonesia U-17 Hampir Bernasib seperti Seniornya yang Dirugikan Wasit Timur Tengah saat Hadapi Bahrain

Timnas Indonesia U-17 hampir bernasib seperti seniornya yang menderita kerugian karena keputusan wasit asal Timur Tengah saat menghadapi Bahrain bulan ini.
Jadi Pahlawan Timnas Indonesia U-17, Mathew Baker Punya Janji Begini Jelang Hadapi Australia di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025

Jadi Pahlawan Timnas Indonesia U-17, Mathew Baker Punya Janji Begini Jelang Hadapi Australia di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025

Mathew Baker, yang menjadi pahlawan kemenangan Timnas Indonesia U-17 di laga kontra Kuwait, punya janji untuk Garuda Asia di kualifikasi Piala Asia U-17 2025.
Fantastis! Segini Jumlah Suap Ronald Tannur ke Tiga Hakim Demi Vonis Bebas dari Kasus Kematian Dini Sera Afrianty

Fantastis! Segini Jumlah Suap Ronald Tannur ke Tiga Hakim Demi Vonis Bebas dari Kasus Kematian Dini Sera Afrianty

Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menetapkan tiga hakim yang memutuskan vonis bebas Ronald Tannur sebagai tersangka penerimaan suap dan gratifikasi.
Buat Heboh! Gibran Komentari Postingan Instagram Anies Baswedan soal OTW ke Solo

Buat Heboh! Gibran Komentari Postingan Instagram Anies Baswedan soal OTW ke Solo

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuat heboh dunia maya setelah memberikan komentar di unggahan Instagram Anies Baswedan. 
Sukses Kalahkan Kuwait, Nova Arianto Punya Catatan Khusus Buat Timnas Indonesia U-17: Kesalahan Mendasar Jadi Sorotan!

Sukses Kalahkan Kuwait, Nova Arianto Punya Catatan Khusus Buat Timnas Indonesia U-17: Kesalahan Mendasar Jadi Sorotan!

Meski menang di partai perdana Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 kontra Kuwait, pelatih Timnas Indonesia U-17 masih punya beberapa catatan buat anak asuhnya.
Wow! Ini Penampakan Gepokan Uang Suap Pecahan Rupiah dan Dolar Terkait Vonis Bebas Ronald Tannur pada Kasus Kematian Dina Sera Afrianty

Wow! Ini Penampakan Gepokan Uang Suap Pecahan Rupiah dan Dolar Terkait Vonis Bebas Ronald Tannur pada Kasus Kematian Dina Sera Afrianty

Publik dihebohkan dengan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap tiga hakim yang memberi vonis bebas terhadap Ronald Tannur terakit kasus kematian Dini Sera Afrianty.
Selengkapnya
Viral