LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Mabes Polri Beri Bukti Foto 'Tak Terbantahkan' Penyidikan Kasus Vina Cirebon 2016, Pengakuan Saka Tatal soal Intimidasi dan Penganiayaan Terungkap
Sumber :
  • Istimewa

Mabes Polri Beri Bukti Foto 'Tak Terbantahkan' Penyidikan Kasus Vina Cirebon 2016, Pengakuan Saka Tatal soal Intimidasi dan Penganiayaan Terungkap

Salah satu pelaku kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon 2016 silam, Saka Tatal membuat pengakuan bahwa mendapat intimidasi dan penganiayaan oleh penyidik.

Kamis, 20 Juni 2024 - 07:55 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu pelaku kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon 2016 silam, Saka Tatal membuat pengakuan bahwa mendapat intimidasi dan penganiayaan oleh penyidik.

Mabes Polri akhirnya membongkar bukti-bukti foto bahwa pengakuan Saka Tatal diduga palsu, terkait tudingan intimidasi dari penyidik.

Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho bahkan berani mengungkap bukti-bukti pemeriksaan terhadap Saka Tatal pada 2016 lalu.

"Sebenarnya, saya tidak mau berikan foto-foto ini, tapi pada waktu pemeriksaan disampaikan Saka Tatal diintimidasi. Kemudian, tidak didampingi oleh keluarga atau pengacara dan mendapat penganiayaan dan sebagainya," kata Irjen Sandi Nugroho di Gedung Humas Polri, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Baca Juga :

Sandi Nugroho lantas menunjukkan sejumlah foto yang memperlihatkan Saka Tatal saat diperiksa di Polres Cirebon Kota tahun 2016 silam.

Dalam foto tersebut, Saka Tatal dinarasikan dalam kondisi baik, tanpa ada luka bekas penganiayaan.

Sandi lantas menunjukkan bukti bahwa Saka Tatal tidak diperiksa oleh ayah korban Eky, Iptu Rudiana.

"Dibilang katanya yang periksa adalah Rudiana atau ayah Eky. Nah, ini diperiksa oleh penyidik Polresta Cirebon," tegasnya.

Selain itu, Sandi mengungkapkan dalam foto tersebut, Saka Tatal juga mendapat pendampingan dari pihak keluarga saat pemeriksaan.

Sebab, Saka Tatal saat itu masih berstatus anak di bawah umur.

"Saka Tatal difoto diperiksa dalam keadaaan baik-baik saja tidak ada intimidasi. Lalu, didampingi perempuan di depan adalah tantenya, kemudian yg pakai jilbab adalah ibunya, kemudian yang belakang laki-laki ada dari Bapas (Balai Pemasyarakatan)," kata dia.

Sementara itu, Irjen Sandi lantas mengungkap keterangan ahli dari Bapas soal pemeriksaan Saka Tatal.

Dia menyampaikan dari keterangan ahli, Saka Tatal menyembunyikan fakta karena keterangan yang berubah-ubah.

"Jadi, keterangan dari Bapas bahwa Saka Tatal cendeurng berbohong ketika memberikan keterangan berubah-ubah. Berarti penyidik berhati-hati secara profesional dalam bekerja," tekannya.

Dia menjamin bahwa penyidik kasus Vina dan Eky pada 2016 telah melakukan pekerjaan dengan teliti.

Menurutnya, soal tudingan adanya intimidasi dan penganiayaan yang menimpa Saka Tatal terbantahkan dengan bukti foto tersebut.

Dia berkayinan bahwa Saka Tatal cenderung berbohong saat pemeriksaan awal pada 2016.

"Iya (cenderung bohong,red). Jadi, pemeriksaan awal," imbuhnya.

Sebelumnya, Saka Tatal mengaku mendapat perlakuan buruk selama penyidikan kasus pembunuhan Vina.

Dia menjabarkan bahwa mendapat kekerasan dari penyidik untuk mengakui tindak pidana.

Padahal, dia mengatakan tidak melakukan tindak pidana membunuh korban Vina dan Eky.

Sebab, Saka Tatal menyebutkan tidak mengenal kedua korban, bahkan saat kejadian dirinya tidak berada di TKP.

"Saya dipukulin, diinjak, disuruh minum air kencing. Karena badan saya sudah nggak kuat, saya dipaksa untuk mengakui itu oleh penyidik," kata Saka Tatal kepada tvOne beberapa waktu lalu.

Kini, Saka Tatal dan kuasa hukumnya rencananya bakal melaporkan dugaan penganiaan itu ke kepolisian.

Tim kuasa hukum Saka Tatal, Farhat Abbas telah resmi melaporkan Iptu Rudiana atas dugaan rekayasa kasus pembunuhan Vina dan Eky. 

Farhat bersama sejumlah kuasa hukum lainnya melaporkan Iptu Rudiana atau ayah kandung Eky ke Polresta Cirebon atas kesaksiannya soal kasus kematian Vina tahun 2016 silam. 

Diketahui, Rudiana adalah sosok yang melaporkan pertama kali kasus Vina ke polisi sekaligus memberikan keterangan soal 11 orang tersangka.  

Meski demikian, para tersangka yang kini sudah menjadi terpidana mengelak bahwa mereka terlibat kasus pembunuhan Vina dan Eky. 

Saka Tatal, mantan terpidana kasus Vina merasa namanya tercoreng karena dijadikan tersangka atas kasus yang tak dilakukannya. 

Dia pun merasa ada rekayasa kasus dalam pembunuhan Vina dan Eky ini karena merasa tak pernah menjadi pelakunya.  

Terkait pengakuan Saka Tatal itu, kuasa hukumnya pun menilai Iptu Rudiana memiliki andil besar dalam menunjuk 8 nama terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky. 

Farhat berpendapat, Rudiana seolah-olah mengetahui yang terjadi pada Vina dan Eky meski tak memiliki bukti kuat.  

"Pengakuan yang disampaikan oleh Rudiana bahwa seolah-olah dia udah langsung tahu bahwa yang membunuh itu 11 orang, kemudian yang mengakibatkan kematian adalah luka tusukan samurai," kata Farhat ditemui awak media, dikutip Selasa (18/6/2024).(lgn)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Program Desa SnackVideo Bantu Kreator Lokal Miliki Penghasilan

Program Desa SnackVideo Bantu Kreator Lokal Miliki Penghasilan

Platform berbagai video pendek terus melakukan pemberdayaan kreator lokal dalam mendukung sejumlah konten-konten yang diunggahnya.
Saham Hyundai Ambles Usai Cetak Rekor IPO, Kok Bisa?

Saham Hyundai Ambles Usai Cetak Rekor IPO, Kok Bisa?

Saham Hyundai Motor di India langsung ambles secara drastis padahal baru saja IPO dan memungkinkan mendapat menguntungkan Rp282 triliun dari hal tersebut.
Jokowi Ngaku Diajak Kampanye Paslon KIM di Pilkada, PDIP: Ya Enggak Masalah

Jokowi Ngaku Diajak Kampanye Paslon KIM di Pilkada, PDIP: Ya Enggak Masalah

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) mengaku banyak yang mengajaknya kampanye paslon Koalisi Indonesi Maju (KIM) di Pilkada Serentak 2024.
Setahun Tak Tertangkap, Polisi Baru Sebar Gambar DPO Pelaku Pencabulan Siswi SD di Jakarta Selatan

Setahun Tak Tertangkap, Polisi Baru Sebar Gambar DPO Pelaku Pencabulan Siswi SD di Jakarta Selatan

Polisi melakukan perburuan terhadap guru pelaku pencabulan terhadap siswi SDN di kawasan Jakarta Selatan usai lebih dari satu tahun tak tertangkap.
Waskita Ungkap Progres LRT Fase 1B Sudah 32 Persen, Kapan Siap Beroperasi?

Waskita Ungkap Progres LRT Fase 1B Sudah 32 Persen, Kapan Siap Beroperasi?

Waskita Karya memastikan bahwa saat ini progres LRT Fase 1 B yang menyambungkan Velodrome dan Manggarai sudah hampir 32 persen & menjelaskan tanggal beroperasi
Ivan Irawan Tampilkan Solusi Kredit Canggih dan Privasi Data dari CBI di 32nd Digital Transformation Summit Jakarta

Ivan Irawan Tampilkan Solusi Kredit Canggih dan Privasi Data dari CBI di 32nd Digital Transformation Summit Jakarta

Ivan Irawan, Director of Information Technology di Credit Bureau Indonesia (CBI), tampil sebagai pembicara utama di 32nd Digital Transformation Summit, yang diadakan pada 16-17 Oktober 2024 di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. 
Trending
Media Arab Saudi Frustrasi Jelang Timnas Arab Saudi Hadapi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Alasannya

Media Arab Saudi Frustrasi Jelang Timnas Arab Saudi Hadapi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Alasannya

Media Arab Saudi frustrasi menjelang Timnas Arab Saudi hadapi Timnas Indonesia di lanjutan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia bulan depan.
Sesalkan Strategi STY saat Lawan China, Netizen Bandingkan Pemain Mualaf Ini dengan Asnawi Mangkualam di Laga Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sesalkan Strategi STY saat Lawan China, Netizen Bandingkan Pemain Mualaf Ini dengan Asnawi Mangkualam di Laga Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pelatih Shin Tae-yong atau yang akrab disapa STY menjadi sorotan di Media Sosial (Medsos), imbas dari kekalahan Timnas Indonesia melawan China dengan skor 2-1.
Setahun Tak Tertangkap, Polisi Baru Sebar Gambar DPO Pelaku Pencabulan Siswi SD di Jakarta Selatan

Setahun Tak Tertangkap, Polisi Baru Sebar Gambar DPO Pelaku Pencabulan Siswi SD di Jakarta Selatan

Polisi melakukan perburuan terhadap guru pelaku pencabulan terhadap siswi SDN di kawasan Jakarta Selatan usai lebih dari satu tahun tak tertangkap.
Cerita Siswi SD di Jakarta Selatan Dicabuli Gurunya saat Ikut Bimbingan Belajar Sejak 2023

Cerita Siswi SD di Jakarta Selatan Dicabuli Gurunya saat Ikut Bimbingan Belajar Sejak 2023

Nasib malang menimpa seorang siswi berusia 9 tahun yang bersekolah di salah satu SD Negeri di Grogol Utara, Jakarta Selatan usai menjadi korban pelecehan dari gurungan bernama Dani (61).
Veronica Tan Akui Kenalkan Nicholas Sean kepada Presiden Prabowo Subianto, Ternyata Ini Alasannya

Veronica Tan Akui Kenalkan Nicholas Sean kepada Presiden Prabowo Subianto, Ternyata Ini Alasannya

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) Veronica Tan mengaku memperkenalkan anaknya, Nicholas Sean ke Presiden Prabowo Subianto.
Waskita Ungkap Progres LRT Fase 1B Sudah 32 Persen, Kapan Siap Beroperasi?

Waskita Ungkap Progres LRT Fase 1B Sudah 32 Persen, Kapan Siap Beroperasi?

Waskita Karya memastikan bahwa saat ini progres LRT Fase 1 B yang menyambungkan Velodrome dan Manggarai sudah hampir 32 persen & menjelaskan tanggal beroperasi
Jokowi Ngaku Diajak Kampanye Paslon KIM di Pilkada, PDIP: Ya Enggak Masalah

Jokowi Ngaku Diajak Kampanye Paslon KIM di Pilkada, PDIP: Ya Enggak Masalah

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) mengaku banyak yang mengajaknya kampanye paslon Koalisi Indonesi Maju (KIM) di Pilkada Serentak 2024.
Selengkapnya
Viral