LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Gedung Merah Putik KPK di kawasan Jakarta Selatan
Sumber :
  • Istimewa

KPK Masih Dalami Aliran Uang ke Dirut Airnav Indonesia

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mendalami dugaan aliran uang dalam kaitan korupsi proyek fiktif PT Amarta Karya.

Kamis, 20 Juni 2024 - 23:37 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mendalami dugaan aliran uang dalam kaitan korupsi proyek fiktif PT Amarta Karya

Diantaranya, soal dugaan pemberian sejumlah barang mewah dan uang kepada Dirut AirNav Indonesia, Polana Banguningsih Pramesti.

“Penyidik masih mendalami perkara Amarta Karya. Pemanggilan saksi maupun penyitaan juga masih terus dilakukan, kita tunggu proses yang masih berjalan,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Diketahui, Polana telah diperiksa penyidik KPK pada Agustus 2023. Saat itu, Polana diperiksa sebagai saksi untuk melengkapi berkas perkara mantan Dirut PT Amarta Karya, Catur Prabowo.

Baca Juga :

Sebelumnya, Kepala Bagian pemberitaan KPK Ali Fikri menegaskan, dugaan aliran itu akan dibuka di persidangan. “Materi pemeriksaan pasti nanti dibuka di hadapan majelis hakim," kata Ali Fikri beberapa waktu lalu.

Pada proses pemeriksaan ketika itu, penyidik mendalami Polana mengenai aliran uang hasil korupsi proyek fiktif PT Amarta Karya. Diduga, hasil korupsi itu mengalir ke sejumlah kegiatan perusahaan.

Ali Fikri belum bisa mengungkapkan secara rinci kegiatan perusahaan yang dimaksud. "Prinsipnya kami konfirmasi kepada pihak-pihak sebagai saksi dalam rangka memperjelas dugaan perbuatan tersangka," kata Ali Fikri.

Informasi didapat, Polana diduga menerima barang mewah, seperti sepeda Brompton dan jam Rolex serta sejumlah dana dari PT Amarta Karya. Dikonfirmasi mengenai itu, Ali menyatakan akan mengonfirmasi kepada penyidik.

"Apakah juga ada penerimaan barang, seperti sepeda Brompton dan lain-lain. Tentu nanti kami akan konfirmasi dulu kepada tim penyidik KPK," katanya.

Pada perkara ini, KPK telah memenjarakan mantan Dirut PT Amarta Karya, Catur Prabowo. Serta, Direktur Keuangan PT Amarta Karya, Trisna Sutisna.

Catur diduga memerintahkan Trisna dan pejabat bagian akuntansi Amarta Karya mempersiapkan sejumlah uang yang diperuntukkan bagi kebutuhan pribadinya. Untuk merealisasikan perintah tersebut, nantinya sumber uang diambil dari pembayaran berbagai proyek yang dikerjakan PT Amarta Karya.

KPK menduga ada sekitar 60 proyek pengadaan PT Amarta Karya yang disubkontraktorkan secara fiktif oleh Catur dan Trisna. 

Beberapa di antaranya, proyek Rumah Susun Pulo Jahe, Jakarta Timur, proyek Gedung Olahraga Univesitas Negeri Jakarta (UNJ).

Selanjutnya pembangunan laboratorium Bio Safety Level 3 Universitas Padjadjaran (Unpad). 

Akibat dugaan korupsi ini, keuangan negara menderita kerugian sekitar Rp46 Miliar.

Belakangan, lembaga antirasuah mengambangkan kasus tersebut dengan menjerat dua pegawai Amarta Karya. Mereka, Pandhit Sejo Aji dan Deden Prayoga sebagai tersangka, keduanya diduga orang kepercayaan Catur Prabowo. (raa)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Menangis dengar Anaknya Cerita Dicabuli Pengurus Ponpes di Lumajang Setelah Dinikahi Tanpa Izin, Ayah Santriwati Tetap Bijak Bilang Ini

Menangis dengar Anaknya Cerita Dicabuli Pengurus Ponpes di Lumajang Setelah Dinikahi Tanpa Izin, Ayah Santriwati Tetap Bijak Bilang Ini

Orang tua santriwati yang dinikahi siri tanpa izin kembali menangis dengar anaknya sempat dicabuli oleh pengurus ponpes di Lumajang. Meski demikian, dirinya..
BEM Unud Kirim Karangan Bunga ke KPU Bali, Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Dipecatnya Hasyim Asy'ari

BEM Unud Kirim Karangan Bunga ke KPU Bali, Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Dipecatnya Hasyim Asy'ari

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) Bali, menyerahkan karangan bunga ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, Jumat (5/7).
Sudah Kantongi Sidik Jari, Polres Garut Masih Kesulitan Identifikasi Korban Mutilasi

Sudah Kantongi Sidik Jari, Polres Garut Masih Kesulitan Identifikasi Korban Mutilasi

Polres Garut masih terus menelusuri identitas korban mutilasi di Jalan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang sampai saat ini status korban masih misterius
Jelang Fancon BLOOM Doh Kyung Soo, Simak Ketentuan Tas dan Larangan Barang Bawaan

Jelang Fancon BLOOM Doh Kyung Soo, Simak Ketentuan Tas dan Larangan Barang Bawaan

Member grup EXO, DOH KYUNG SOO akan menyapa para EXOL Indonesia dalam DOH KYUNG SOO ASIA FAN CONCERT TOUR BLOOM in JAKARTA.
Tak Kuat Menahan Hasrat, Cindra Aditi Blak-blakan Bongkar Ajakan Maut Hasyim Asy'ari Berawal di Ruang Tamu Kamar

Tak Kuat Menahan Hasrat, Cindra Aditi Blak-blakan Bongkar Ajakan Maut Hasyim Asy'ari Berawal di Ruang Tamu Kamar

Ajakan maut Ketua KPU Hasyim Asy'ari kepada anggota PPLN Belanda Cindra Aditi membuatnya tak kuasa menolak ajakan Ketua KPU itu untuk memenuhi hasratnya.
Wow, Kasus DBD di Jakarta Barat Turun Drastis, Capai 58 Persen, Ternyata Ini Penyebabnya

Wow, Kasus DBD di Jakarta Barat Turun Drastis, Capai 58 Persen, Ternyata Ini Penyebabnya

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat menginformasikan bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut menurun drastis pada Juni 2024.
Trending
Prediksi Mengejutkan Reza Indragiri soal Hasil Praperadilan Pegi: Karena 3 Faktor Ini

Prediksi Mengejutkan Reza Indragiri soal Hasil Praperadilan Pegi: Karena 3 Faktor Ini

Sidang praperadilan Pegi Setiawan akan digelar Senin, 8 Juli 2024 di Pengadilan Negeri  Bandung. Sidang ini, akan menentukan nasib Pegi Setiawan.
Rincian Isi Chat WhatsApp Hasyim Asy'ari dan Cindra, Berkali-kali Panggil Sayang hingga Singgung Celana Dalam Korban

Rincian Isi Chat WhatsApp Hasyim Asy'ari dan Cindra, Berkali-kali Panggil Sayang hingga Singgung Celana Dalam Korban

Terungkap rincian pesan WhatsApp antara mantan Ketua KPU Hasyim Asy'ari dengan Cindra Aditi Tejakinkin (CAT) korban asusila yang berisi rayuan serta panggilan..
Nama Vincent dan Desta Terseret Kasus Asusila Hasyim Asy'ari, Terungkap Ini Peran Mereka

Nama Vincent dan Desta Terseret Kasus Asusila Hasyim Asy'ari, Terungkap Ini Peran Mereka

Presenter Vincent dan Desta namanya ikut terseret dalam kasus asusila yang menimpa Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari.
Euro 2024: Alasan Jerman Tak Diberi Penalti Kontra Spanyol meski Marc Cucurella Tampak Lakukan Handball Terungkap

Euro 2024: Alasan Jerman Tak Diberi Penalti Kontra Spanyol meski Marc Cucurella Tampak Lakukan Handball Terungkap

Seorang jurnalis asal Inggris menjelaskan alasan Jerman tak diberi penalti kontra Spanyol meskipun Marc Cucurella jelas-jelas menyentuh bola dengan tangannya.
Setelah Hubungan Badan di Hotel dengan Ketua KPU, Korban Cindra Aditi Mengalami Ini di Area Reproduksinya...

Setelah Hubungan Badan di Hotel dengan Ketua KPU, Korban Cindra Aditi Mengalami Ini di Area Reproduksinya...

Bahkan setelah berhubungan badan dengan Ketua KPU Hasyim Asy'ari, korban Cindra Aditi Tejakinkin mengalami gangguan kesehatan fisik pada area reproduksinya.
Mengetahui Abuya Mama Ghufron Ngaku Bisa Bahasa Semut, Buya Yahya Ingatkan Umat Islam Jangan Salah Pilih Guru Agama

Mengetahui Abuya Mama Ghufron Ngaku Bisa Bahasa Semut, Buya Yahya Ingatkan Umat Islam Jangan Salah Pilih Guru Agama

Abuya Mama Ghufron mendapat sorotan menohok dari Buya Yahya sejak viral mengaku paham bahasa semut. Buya Yahya ungkap umat Islam harus tepat pilih guru agama.
Pengakuan Mencengangkan Saksi Baru Vina, Bocorkan Kronologi hingga Tak Kenal Pegi

Pengakuan Mencengangkan Saksi Baru Vina, Bocorkan Kronologi hingga Tak Kenal Pegi

Publik dicengangkan dengan pengakuan saksi baru pembunuhan Eky dan Vina Cirebon pada tahun 2016 silam. Saksi baru itu bernama Indra Pratama Putra (28).
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Kabar Utama
21:00 - 22:00
Indonesia Dalam Peristiwa
22:00 - 23:00
One Pride Mixed Martial Arts
Selengkapnya