Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB) Mohammad Masduki buka suara terkait adanya rencana gugatan Afriansyah Noor maupun pihak lain terhadap SK kepengurusan baru partai.
Afriansyah diketahui adalah mantan Sekjen PBB yang kini sudah dipecat. Masduki menekankan pihaknya tidak takut ihwal adanya rencana gugatan tersebut.
“Saya kira bagus ya. Jadi kita baguslah melakukan itu daripada mengerahkan massa,” kata Masduki di Kantor DPP PBB, Jakarta Selatan, dikutip Jumat (21/6/2024).
Pihaknya, kata Masduki, menghargai langkah yang akan diambil oleh Afriansyah maupun pengurus lama.
Sebagai partai politik yang menjunjung tinggi proses hukum, dia menyebut siap menghadapi gugatan itu.
Akan tetapi, dia meyakini SK kepengurusan baru PBB tidak melanggar prosedur seperti yang dipermasalahkan Afriansyah dan rekan-rekan pengurus lama.
“Silakanlah kalau memang ada ini (masalah). Kalau ternyata di situ benar ya apa boleh buat, tetapi kita berkeyakinan (SK kita) ini benar dan sudah sesuai prosedur apa yang dipersoalkan,” jelas dia.
“Ya silakan jalani. Jadi kita baik-baik saja, tidak ada masalah. Kita akan hadapi dengan senyuman,” sambung Masduki.
Dalam kesempatan yang sama, Afriansyah mengatakan akan menggugat SK Kepengurusan Baru PBB yang telah diterbitkan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Dia menilai pengajuan SK kepengurusan baru itu tidak sesuai prosedur.
“Saya akan lawan. Saya akan gunakan fasilitas saya sebagai WNI yang dizalimi, yang terzalimi untuk menuntut secara hukum,” kata Afriansyah.
"Caranya bagaimana? Ya kami akan melaksanakan (gugatan) terhadap keputusan Kemenkumham yang tidak sesuai prosedur," sambung dia.
Selain itu, Afriansyah menduga ada kejanggalan dalam surat perubahan struktur kepengurusan PBB.
Dia mengatakan surat itu ditandatangani oleh Yusril Ihza Mahendra selaku ketua umum yang telah mengundurkan diri.
"Harusnya yang mengusulkan itu ketua umum yang lama dan sekjen, kenapa sekjen tidak ada? Mereka lapor, ‘Bang, nama abang diganti’ kata teman-teman Kumham. Saya ketawa saja,” ujarnya.
“Tapi karena saya enggak punya bukti apa-apa, saya diam saja, saya enggak percaya," pungkas Afriansyah. (saa/nsi)
Load more