LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Buntut Viralnya Dugaan Bocah Tewas Disiksa Polisi, Polda Sumbar Cari Pihak yang Viralkan
Sumber :
  • istimewa

Buntut Viralnya Dugaan Bocah Tewas Disiksa Polisi, Polda Sumbar Cari Pihak yang Viralkan

Buntut viralnya dugaan bocah 13 tahun, Afif Maulana tewas disiksa polisi, di Kota Padang, Sumbar, tuai perhatian publik, bahkan pihak Polda Jabar.

Senin, 24 Juni 2024 - 17:46 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Buntut viralnya dugaan bocah 13 tahun, Afif Maulana tewas disiksa polisi, di Kota Padang, Sumbar, tuai perhatian publik, bahkan pihak Polda Sumbar.

Menyikapi isu kasus yang mencuat itu, pihak Polda Sumbar terus mengusut kasus kematian Afif Maulana, anak berusia 13 tahun yang ditemukan meninggal dengan kondisi tidak wajar.

Di mana diketahui, jasad Afif Maulana ditemukan tewas mengapung di Sungai Batang Kuranji, dekat jembatan, Jalan Bypass, Kota Padang, Sumbar, Minggu (9/6/2024) sekira 11.55 WIB.

Tak hanya mengusut kasusnya, Polda Sumbar juga mencari pihak yang memviralkan informasi dugaan penyiksaan Afif Maulana anak 13 tahun di Kota Padang hingga tewas oleh polisi.

Baca Juga :

Kemudian, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menyebutkan, pihaknya merasa menjadi korban trial by the press atau pengadilan oleh pers.

Dugaan penyiksaan tersebut mengemuka usai Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang mengungkapkan tubuh anak itu dipenuhi luka lebam, enam rusuknya patah, dan paru-paru robek. 

LBH Padang mengaku menemukan unsur penganiayaan dalam kematian anak bernama Afif Maulana itu.

Irjen Suharyono menyebut viralnya kasus dugaan penyiksaan terhadap Afif telah merusak citra institusi Polri.

Menurutnya, tidak ada bukti Afif disiksa polisi hingga tewas.

Suharyono juga mengklaim tidak ada anak bernama Afif Maulana saat polisi menangkap 18 anak yang diduga hendak tawuran di Jembatan Kuranji, Padang, 9 Juni 2024 lalu.

"Polisi dituduh telah menganiaya seseorang sehingga berakibat hilangnya nyawa orang lain. Tidak ada saksi dan bukti sama sekali. Dalam penyelidikan terhadap 18 pemuda yang diamankan (ditangkap), tidak ada yang namanya Afif Maulana," ujar Suharyono, Minggu (23/6/2024).

Suharyono pun mengaku polisi akan mencari pihak yang memviralkan kematian Afif Maulana untuk dimintai keterangan untuk menguji informasi mengenai dugaan penyiksaan oleh polisi.

Propam Polda Sumbar sendiri telah memeriksa 30 anggota Sabhara Polda Sumbar yang terlibat menangkap remaja tawuran tersebut.

Dari kesaksian yang ada, Suharyono menyebut para Sabhara bertugas sesuai SOP.

"Dia harus (beri) testimoni, 'Apakah kamu benar melihat (kejadian), kamu kok ngomong begitu? Kamu, kan, sudah trial by the press, menyampaikan ke pers sebelum fakta yang sebenarnya cukup bukti atau tidak. Atau kamu hanya asumsi dan ngarang-ngarang,'" ujar Suharyono dikutip dari berbagai sumber.

"Andaikata nanti ditemukan novum atau bukti baru bahwa ada oknum anggota bertindak sesuatu tidak sesuai SOP, pasti kami juga akan menegakkan hukum terhadap anggota yang menyimpang dari SOP itu," jelasnya.

Lanjut Suharyono menyampaikan, bahwa polisi telah menghimpun kronologi patroli polisi yang diduga terkait kematian Afif Maulana.

Pada 9 Juni dini hari, 30 personel Sabhara yang tengah berpatroli mencegat serombongan remaja di dekat Jembatan Kuranji. 

Rombongan remaja itu diduga hendak tawuran dan Afif disebut berada di rombongan tersebut.

Polisi lalu menangkap 18 remaja di lokasi dan menemukan sejumlah senjata tajam berserakan di jalan.

Polisi mengatakan, Afif Maulana tidak ada di antara 18 remaja yang ditangkap.

Seorang remaja ditahan di Polda Sumbar karena membawa senjata tajam, 17 remaja lain dipulangkan.

"Dalam penyelidikan terhadap 18 orang yang diamankan (ditangkap), tidak ada yang namanya Afif Maulana," ujar Suharyono.

Pada 9 Juni pukul 11.55 WIB, mayat Afif Maulana ditemukan di bawah Jembatan Kuranji, dekat lokasi pencegatan polisi.

Sepeda motor Afif dibawa polisi, tetapi Suharyono menegaskan remaja itu tidak ikut ditangkap.

Suharyono menerangkan, rekan yang memboceng Afif saat kejadian, Aditya mengaku diajak terjun ke sungai, tetapi menolak.

"Afif Maulana sebelumnya mengajak Aditya terjun ke sungai. Korelasinya, saya tidak menyimpulkan dulu, karena lidik dan sidik belum selesai, tapi boleh jadi masuknya Afif Maulana ke sungai, apakah ada akibat lain, kami sedang memeriksa secara mendalam," ucapnya.

Ia juga menambahkan, bahwa pihaknya masih menunggu hasil autopsi jenazah Afif Maulana.

Polisi belum bisa bicara banyak mengenai luka-luka yang ditemukan pada mayat Afif Maulana.

"Kami menunggu penyebab luka-luka itu, apakah jatuh dari motor, jatuh (setinggi) 30 meter dari jembatan, atau lebam-lebam mayat yang muncul setelah korban jatuh dan ditemukan tujuh jam kemudian," ujar Suharyono.

Sementara, LBH Padang menyimpulkan Afif Maulana diduga kuat menjadi korban penyiksaan.

Direktur LBH Padang Indira Suryani pun berharap polisi transparan dalam kasus kematian Afif, alih-alih mencari pihak yang menyebarkan informasi.

Indira mengatakan, LBH padang telah mendapatkan keterangan dari tujuh saksi yang juga disiksa.

Afif diduga kuat disiksa polisi dengan lebih parah.

Kata Indira, di antara saksi yang dimintai keterangan, terdapat saksi yang melihat Afif dikerubungi polisi pada 9 Juni dini hari.

Saksi juga membenarkan ada polisi yang memukul Afif.

"Tidak masuk akal kalau polisi tidak tahu keberadaan Afif," katanya.

Menurut kronologi kejadian versi LBH Padang, saksi A mengaku membonceng Afif saat kejadian sekitar pukul 04.00 dini hari.

Keduanya kemudian dihampiri polisi yang berpatroli.

Polisi tersebut lalu menendang motor Afif hingga terpelanting.

A sempat melihat Afif berdiri, tetapi kemudian diringkus anggota polisi lain.

Momen ini menjadi saat terakhir keberadaan Afif Maulana diketahui sebelum ditemukan tewas. 

"Dari keterangan itu, hingga adanya luka lebam di sekujur tubuh, ini berat dugaan sebelum tewas Afif Maulana dianiaya dulu," ujar Indira.

Hasil investigasi LBH Padang pun menemukan bahwa lima anak, termasuk Afif Maulana, dan dua orang dewasa diduga disiksa polisi.

Salah satu korban mengaku dipaksa berciuman sesama jenis saat ditangkap.

Indira menyampaikan, tubuh Afif dan korban lain yang ditangkap polisi penuh luka karena disiksa menggunakan rotan, disetrum, ditendang, hingga disundut rokok.

Polisi diduga menganiaya agar para korban mengaku sebagai pelaku tawuran. (aag)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Akhir Pekan Jadi Waktu yang Tepat Buat Emak-emak Jual Emas, Harga Emas Antam Naik Jadi Rp1,4 Juta per Gram!

Akhir Pekan Jadi Waktu yang Tepat Buat Emak-emak Jual Emas, Harga Emas Antam Naik Jadi Rp1,4 Juta per Gram!

Harga emas perhiasan saat ini pada hari Sabtu (5/10/2024) terpantau stabil, tapi harga emas Antam tampak mahal dan menjadi awal yang baik jika ingin menjualnya.
Dimas Drajad Sambut Malik Risaldi dengan Tangan Terbuka, Striker Timnas Indonesia Kini Makin Tajam

Dimas Drajad Sambut Malik Risaldi dengan Tangan Terbuka, Striker Timnas Indonesia Kini Makin Tajam

Striker liga lokal kembali membuktikan kualitasnya dengan pemanggilan oleh pelatih Timnas Indonesia pada pemain Persebaya, Malik Risaldi. 
22 Perusahaan dari Berbagai Sektor Industri Sabet Penghargaan QHSE di Ajang IQSA 2024

22 Perusahaan dari Berbagai Sektor Industri Sabet Penghargaan QHSE di Ajang IQSA 2024

22 perusahaan dari berbagai sektor industri di Indonesia raih penghargaan ajang Indonesia Quality, Health, and Safety Environment (QHSE) Awards (IQSA) 2024.
Jadwal Shalat Hari Ini, Tanggal 5 Oktober 2024 untuk Kota Makassar dan Sekitarnya

Jadwal Shalat Hari Ini, Tanggal 5 Oktober 2024 untuk Kota Makassar dan Sekitarnya

Dengan begitu, masyarakat wilayah Makassar dan sekitarnya. Jadwal dirangkum dari laman Kemenag. Dirangkum lengkap dengan waktu shalat dhuha, simak penjelasannya
Link Video Syur Ibu dan Anak Viral di Kuningan, Niat Mau Dijual di Media Sosial tapi Malah Tersebar Cuma-Cuma Sebelum Terjual

Link Video Syur Ibu dan Anak Viral di Kuningan, Niat Mau Dijual di Media Sosial tapi Malah Tersebar Cuma-Cuma Sebelum Terjual

Link video syur ibu dan anak viral di Kuningan. Ternyata video itu niatnya dibuat untuk dijual di media sosial. Tapi, video syur ibu dan anak itu malah tersebar cuma-cuma sebelum terjual.
BPOM Janji Percepat Proses Pendaftaran Obat-obatan Penyakit Langka

BPOM Janji Percepat Proses Pendaftaran Obat-obatan Penyakit Langka

Kepala BPOM Indonesia Taruna Ikrar sebut obat-obatan inovatif dan vaksin tak hanya penting untuk tingkatkan hasil kesehatan, tetapi juga dorong sosial-ekonomi.
Trending
Betrand Peto Suka Peluk Cium, Sarwendah Akhirnya Buka-bukaan soal 'Kemesraannya' dengan Onyo: Memang Sesayang Itu...

Betrand Peto Suka Peluk Cium, Sarwendah Akhirnya Buka-bukaan soal 'Kemesraannya' dengan Onyo: Memang Sesayang Itu...

Dalam wawancara dengan Maia Estianty, Sarwendah akhirnya buka-bukaan soal perasaan sebenarnya mengenai 'kemesraannya' dengan Betrand Peto. Menurutnya hal itu...
Media China Soroti Ketangguhan Lini Tengah Timnas Indonesia: Hampir Semua Gelandang Adalah Pemain Naturalisasi!

Media China Soroti Ketangguhan Lini Tengah Timnas Indonesia: Hampir Semua Gelandang Adalah Pemain Naturalisasi!

China dijadwalkan bakal berhadapan dengan menghadapi Australia yang berlanjut melakoni laga kontra Timnas Indonesia dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ketar-ketir Bangun Psywar Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Jadi Inferno bagi China 

Ketar-ketir Bangun Psywar Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Jadi Inferno bagi China 

China akan bermain di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan menghadapi Australia dan China di FIFA Matchday edisi Oktober 2024 ini.
Jadwal Babak Semifinal KOVO Cup 2024: Megawati Hangestri Tampil Siang Ini Catat Jamnya

Jadwal Babak Semifinal KOVO Cup 2024: Megawati Hangestri Tampil Siang Ini Catat Jamnya

Klub yang diperkuat Megawati Hangestri, Red Sparks pun ambil bagian dalam pramusim terakhir jelang V-League 2024/2025 ini. 
Tak hanya Pemain Timnas Indonesia ini Ngaku Ibadahnya Terpenuhi, Shin Tae-yong Pahami Agama Islam Cuma Butuh 3 Jam

Tak hanya Pemain Timnas Indonesia ini Ngaku Ibadahnya Terpenuhi, Shin Tae-yong Pahami Agama Islam Cuma Butuh 3 Jam

Selain pemain Timnas Indonesia ini merasa kagum dengan kentalnya ibadah agama Islam di Indonesia, Shin Tae-yong mengaku rela belajar hanya butuh waktu tiga jam.
Ruben Onsu Buka Suara Soal Isu Perselingkuhan Sarwendah dengan Betrand Peto, Ivan Gunawan Ikut Dukung: Mending Diem Aja Kalo...

Ruben Onsu Buka Suara Soal Isu Perselingkuhan Sarwendah dengan Betrand Peto, Ivan Gunawan Ikut Dukung: Mending Diem Aja Kalo...

Presenter kondang Ruben Onsu kembali memanas dalam menanggapi isu percerain dirinya dengan Sarwendah.
Di saat Timnas Indonesia Terus Berburu Pemain Keturunan Eropa, Bek Sayap Malaysia Ini Tiba-tiba Ngaku Punya Darah Jawa Timur, Siapa?

Di saat Timnas Indonesia Terus Berburu Pemain Keturunan Eropa, Bek Sayap Malaysia Ini Tiba-tiba Ngaku Punya Darah Jawa Timur, Siapa?

Bek sayap andalan Malaysia ini ngaku-ngaku kalau dirinya masih punya keturunan Jawa Timur di saat Timnas Indonesia tengah gencar berburu pemain berdarah Eropa.
Selengkapnya