Jakarta, tvOnenews.com - Atlet lari dari Cianjur, Chindi Silviani (21), mengalami cedera parah saat berlatih untuk pertandingan lari gawang di Solo.
Chindi mengalami patah dua tulang di lengan kirinya pada insiden tersebut yang terjadi pada November 2023.
Sampai saat ini, hampir setengah tahun setelah kejadian, Chindi belum mendapatkan perhatian atau bantuan dari pemerintah setempat maupun KONI Kabupaten Cianjur.
Ayah Chindi, Ace Sopian (44), menyatakan rasa kecewanya terhadap respons yang minim dari pihak berwenang.
Ia mengungkapkan bahwa putrinya telah menjadi anggota KONI Cianjur sejak 2017, berkompetisi dalam nomor lari 200 meter dan 400 meter.
Pada 2019, Chindi berhasil meraih medali emas dalam Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren tingkat Nasional (Popspenas) VIII untuk Jawa Barat di cabang atletik.
Ace menjelaskan bahwa Chindi dipilih untuk program lari 100 meter gawang di Solo karena tidak ada atlet lari gawang lainnya.
“Anak saya yang tidak terbiasa lari gawang, jadi pas saat di loncatan terakhir kakinya nyangkut di gawang sampai dia terjatuh dan mengakibatkan kedua tangan anak saya patah,” ungkapnya kepada awak media, dikutip Selasa (25/6/2024).
Chindi dirawat selama 10 hari di RSUD Sayang Cianjur tanpa kunjungan atau bantuan dari pihak KONI Cianjur, kecuali pelatihnya yang sempat menjenguknya di rumah sakit dan merasa prihatin dengan kondisi Chindi.
Dua minggu setelah operasi pertama, Chindi harus menjalani operasi kedua karena infeksi di tangannya. Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS pribadi, tanpa bantuan dari KONI.
Keluarga Chindi sangat kecewa dengan kurangnya perhatian dari pemerintah dan KONI terhadap musibah yang menimpa Chindi. Mereka merasa perjuangan Chindi sebagai atlet tidak dihargai.
“Saya selaku orang tuanya merasa sakit hati, karena nggak ada perhatian dari pihak KONI Cianjur seolah-olah karya dan perjuangan anak saya tidak dihargai,” tegas Ace.
Di tengah kurangnya perhatian dari pihak berwenang, Chindi pun akhirnya mendapatkan bantuan dari dr. Mohammad Wahyu Ferdian.
Ia datang ke rumah Chindi untuk memeriksa kondisinya saat ini.
Mengetahui kabar Chindi yang dihiraukan KONI, Mohammad Wahyu memberikan santunan serta bantuan pengobatan gratis, termasuk fisioterapi atau rehabilitasi medis hingga sembuh total secara cuma-cuma.
Hal ini menjadi secercah harapan bagi Chindi dan keluarganya di tengah kekecewaan yang mereka rasakan.
Load more