Jakarta, tvOnenews.com - Fantastis, nilai rupiah yang dikantongi Kemenkeu dari Bea dan Cukai. Di mana Kementerian Keuangan mengantongi penerimaan bea dan cukai senilai Rp109,1 triliun hingga 31 Mei 2024, setara dengan 34 persen dari target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Realisasi itu melambat 7,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) akibat penurunan bea masuk dan cukai hasil tembakau.
“Penerimaan bea masuk Rp20,3 triliun, mengalami kontraksi tipis 0,5 persen karena rata-rata tarif kita itu menurun,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Tarif efektif bea masuk mengalami penurunan dari 1,46 persen menjadi 1,3 persen. Di samping itu, nilai impor juga mengalami penurunan sebesar 0,4 persen yoy.
Penurunan penerimaan dipengaruhi oleh kinerja sejumlah komoditas utama, seperti gas alam, kendaraan roda empat, suku cadang kendaraan, serta besi atau baja lembaran.
Sementara itu, penerimaan cukai hingga Mei 2024 tercatat sebesar Rp81,1 triliun, terkontraksi 12,6 persen yoy.
Cukai hasil tembakau mengalami penurunan akibat pergeseran produksi golongan I, sementara golongan II dan III mengalami peningkatan.
Load more