LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Slamet.
Sumber :
  • Dok PKS

Sengkarut Tata Kelola Beras Nasional Berbuntut Panjang, PKS Kritik Tajam Bapanas dan Bulog

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Slamet, mengkritik tajam terhadap Bapanas dan Bulog bahwa terkait dengan adanya masalah tata kelola beras nasional.

Jumat, 28 Juni 2024 - 17:45 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Slamet, mengkritik tajam terhadap Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog terkait dengan masalah tata kelola beras nasional yang masih menghadapi berbagai permasalahan.

Slamet menyoroti sejumlah ketidakberesan yang terjadi dalam pengelolaan beras.

Hal ini diindikasikan dengan harga beras yang tetap mahal pada tingkat konsumen meskipun keran impor terus dibuka.

Slamet menyebutkan, petani juga tidak sejahtera justru yang semakin kaya adalah para pengusaha yang disinyalir mengambil kesempatan dari kondisi tersebut.

Baca Juga :

“Ini adalah masalah serius yang mengindikasikan porak porandanya tata Kelola beras yang mempengaruhi kehidupan jutaan rakyat Indonesia. Pemerintah harus bertindak tegas dan melakukan pembenahan sistem pengelolaan beras agar lebih transparan dan akuntabel,” tegas Slamet dalam keterangannya, Jumat (28/6/2024).

Politisi senior PKS ini juga menyoroti kurangnya koordinasi antara Bapanas, Bulog termasuk kementrian pertanian dalam pengelolaan stok dan distribusi beras.

Menurutnya, ketidakselarasan ini menyebabkan banyaknya beras yang tidak sampai ke tangan konsumen dengan harga yang wajar.

“Kita melihat ada disparitas yang signifikan antara harga beras di tingkat petani dan konsumen. Ini menunjukkan adanya masalah serius dalam rantai distribusi yang perlu segera diatasi,” jelasnya.

Slamet juga mengkritik mekanisme pengadaan beras oleh Bulog yang dinilai kurang efektif termasuk juga rendahnya serapan bulog untuk cadangan beras pemerintah yang hanya 2% dari total produksi beras nasional.

Dia menilai banyak petani yang merasa dirugikan karena harga yang ditawarkan Bulog seringkali berada di bawah harga pasar.

“Bulog seharusnya menjadi lembaga yang melindungi petani, bukan malah merugikan mereka. Kita harus memastikan bahwa harga yang diberikan kepada petani adalah harga yang layak dan menguntungkan agar petani mau menjual gabahnya ke bulog sehingga keterserapan beras untuk CBP terus meningkat,” kata Slamet.

Dalam upayanya untuk mencari solusi, Slamet mengusulkan agar pemerintah melakukan reformasi menyeluruh terhadap tata kelola beras nasional.

Salah satunya dengan membangun sistem informasi yang lebih transparan dan akurat, sehingga semua pihak dapat memantau ketersediaan dan distribusi beras secara real-time.

“Kita butuh sistem yang modern dan terintegrasi, yang bisa memberikan data yang akurat dan terpercaya. Hanya dengan cara ini kita bisa mengatasi masalah sengkarut tata kelola beras yang telah lama terjadi,” imbuhnya.

Dia juga mengungkapkan agar kedepannya pembahasan tentang beras lebih kepada peningkatan kesejahteraan petani bukan membahas hal-hal tata kelola yang isunya terus berulang.

Selain itu, Anggota DPR RI terpilih ini menekankan pentingnya kesejahteraan petani dalam sistem tata kelola beras yang baru.

“Petani adalah tulang punggung ketahanan pangan nasional. Mereka harus sejahtera agar terus termotivasi untuk memproduksi beras dengan kualitas yang baik. Dengan harga yang layak dan kebijakan yang mendukung, kita bisa memastikan bahwa petani mendapatkan keuntungan yang sepadan dengan kerja keras mereka,” ujar Slamet.

Tidak hanya petani, Slamet turut menekankan harga beras yang terjangkau bagi konsumen dan keuntungan yang wajar bagi pengusaha juga harus menjadi prioritas.

“Kita harus menciptakan ekosistem yang sehat di mana semua pihak diuntungkan: petani sejahtera, harga beras terjangkau, dan pengusaha juga mendapatkan keuntungan yang layak. Dengan demikian, stabilitas dan keberlanjutan sektor pangan dapat terjaga,” tegasnya.

Bapanas dan Bulog diharapkan dapat segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki tata kelola beras nasional, sehingga kesejahteraan petani, stabilitas harga beras di pasaran, dan keuntungan bagi pengusaha dapat terwujud.(lkf)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Ayah Anak 16 Tahun Nikah Siri Tanpa Izin di Lumajang Sebut Pengurus Ponpes Selalu Bawa-Bawa Dalil saat Dicecar Pertanyaan

Ayah Anak 16 Tahun Nikah Siri Tanpa Izin di Lumajang Sebut Pengurus Ponpes Selalu Bawa-Bawa Dalil saat Dicecar Pertanyaan

Ayah anak perempuan 16 tahun yang nikah siri tanpa izinnya di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menyebut pengurus ponpes yang menikahi anaknya selalu bawa-bawa dalil saat dicecar pertanyaan.
Blak-blakan Rudiana Tanya Siapa Musuh Eky, Saksi Kunci Liga Akbar Ungkap Fakta Ini

Blak-blakan Rudiana Tanya Siapa Musuh Eky, Saksi Kunci Liga Akbar Ungkap Fakta Ini

Misteri kematian Vina CIrebon dan kekasihnya Eky masih penuh tanda tanya. terlebih disebut ada peran ayah Eky Iptu Rudiana dalam penyelidikan kasus tersebut.
Jalan di Kawasan Bintaro Jaksel Ini Lumpuh Akibat Tanah Longsor

Jalan di Kawasan Bintaro Jaksel Ini Lumpuh Akibat Tanah Longsor

Tanah longsor melanda sebuah jalan di kawasan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (6/7).
Pernah Sekali Kalahkan Timnas Indonesia, Pelatih Australia Ketagihan Ingin Menang Lagi atas Skuad Garuda Demi Lolos Piala Dunia 2026

Pernah Sekali Kalahkan Timnas Indonesia, Pelatih Australia Ketagihan Ingin Menang Lagi atas Skuad Garuda Demi Lolos Piala Dunia 2026

Pelatih Australia Graham Arnold berujar bahwa dirinya ingin kembali mengalahkan Timnas Indonesia di laga kedua grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ironis, Tiga Warga di Cianjur Kecanduan Judi Online Sampai Alami Hal Mengkhawatirkan Ini

Ironis, Tiga Warga di Cianjur Kecanduan Judi Online Sampai Alami Hal Mengkhawatirkan Ini

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat sudah dalam beberapa bulan terakhir menangani tiga pasien korban judi online. Begini kondisinya...
Terpidana Buron Subandi Gunadi Sukarela Penuhi Panggilan Eksekusi

Terpidana Buron Subandi Gunadi Sukarela Penuhi Panggilan Eksekusi

Terpidana penipuan Subandi Gunadi datang memenuhi panggilan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara yang didampingi oleh tim kuasa hukumnya tertanggal pada Kamis (4/7/2024) dengan Surat P-37 (Panggilan Pertama).
Trending
Nama Vincent dan Desta Terseret Kasus Asusila Hasyim Asy'ari, Terungkap Ini Peran Mereka

Nama Vincent dan Desta Terseret Kasus Asusila Hasyim Asy'ari, Terungkap Ini Peran Mereka

Presenter Vincent dan Desta namanya ikut terseret dalam kasus asusila yang menimpa Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari.
Mulai dari Malaysia hingga Thailand, Mereka Sepakat Kalau Sekarang Timnas Indonesia yang Jadi Raja ASEAN, Bukan Lagi...

Mulai dari Malaysia hingga Thailand, Mereka Sepakat Kalau Sekarang Timnas Indonesia yang Jadi Raja ASEAN, Bukan Lagi...

Kehebatan Timnas Indonesia sudah mulai diakui oleh dua negara rival Asia Tenggara yakni Thailand dan Malaysia sampai memuji skuad Garuda sebagai raja ASEAN.
Prediksi Mengejutkan Reza Indragiri soal Hasil Praperadilan Pegi: Karena 3 Faktor Ini

Prediksi Mengejutkan Reza Indragiri soal Hasil Praperadilan Pegi: Karena 3 Faktor Ini

Sidang praperadilan Pegi Setiawan akan digelar Senin, 8 Juli 2024 di Pengadilan Negeri  Bandung. Sidang ini, akan menentukan nasib Pegi Setiawan.
Rincian Isi Chat WhatsApp Hasyim Asy'ari dan Cindra, Berkali-kali Panggil Sayang hingga Singgung Celana Dalam Korban

Rincian Isi Chat WhatsApp Hasyim Asy'ari dan Cindra, Berkali-kali Panggil Sayang hingga Singgung Celana Dalam Korban

Terungkap rincian pesan WhatsApp antara mantan Ketua KPU Hasyim Asy'ari dengan Cindra Aditi Tejakinkin (CAT) korban asusila yang berisi rayuan serta panggilan..
Setelah Hubungan Badan di Hotel dengan Ketua KPU, Korban Cindra Aditi Mengalami Ini di Area Reproduksinya...

Setelah Hubungan Badan di Hotel dengan Ketua KPU, Korban Cindra Aditi Mengalami Ini di Area Reproduksinya...

Bahkan setelah berhubungan badan dengan Ketua KPU Hasyim Asy'ari, korban Cindra Aditi Tejakinkin mengalami gangguan kesehatan fisik pada area reproduksinya.
Euro 2024: Alasan Jerman Tak Diberi Penalti Kontra Spanyol meski Marc Cucurella Tampak Lakukan Handball Terungkap

Euro 2024: Alasan Jerman Tak Diberi Penalti Kontra Spanyol meski Marc Cucurella Tampak Lakukan Handball Terungkap

Seorang jurnalis asal Inggris menjelaskan alasan Jerman tak diberi penalti kontra Spanyol meskipun Marc Cucurella jelas-jelas menyentuh bola dengan tangannya.
Mengetahui Abuya Mama Ghufron Ngaku Bisa Bahasa Semut, Buya Yahya Ingatkan Umat Islam Jangan Salah Pilih Guru Agama

Mengetahui Abuya Mama Ghufron Ngaku Bisa Bahasa Semut, Buya Yahya Ingatkan Umat Islam Jangan Salah Pilih Guru Agama

Abuya Mama Ghufron mendapat sorotan menohok dari Buya Yahya sejak viral mengaku paham bahasa semut. Buya Yahya ungkap umat Islam harus tepat pilih guru agama.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Kabar Utama
21:00 - 22:00
Indonesia Dalam Peristiwa
22:00 - 23:00
One Pride Mixed Martial Arts
00:00 - 02:00
Bundesliga Seru
Selengkapnya