Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini publik dikejutkan dengan kabar soal CCTV kejadian Afif Maulana tewas diduga dianiaya polisi terhapus.
Kabar itu diungkapkan oleh Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono kepada awak media, seperti yang dikutip pada Minggu (30/6/2024).
Selain itu, dia juga mengatakan terhapusnya rekaman CCTV di Polsek Kuranji, karena waktu penyimpanan otomatis pada kamera pengintai.
“Rekaman CCTV di Polsek Kuranji baru dibuka 14 hari setelah kejadian. Rekaman tersebut buka pada 23 Juni oleh ahli IT kami,” kata Suharyono.
Dari penelusuran ahli, rekaman CCTV tersebut hanya bisa terdeteksi hingga 13 Juni. Sedangkan peristiwa terjadi pada 9 Juni. “Rekaman sebelum tanggal 13 sudah terhapus otomatis,” tambahnya.
Tim IT menyatakan bahwa hardisk kamera CCTV tersebut berkapasitas 1TB (terabyte) dengan waktu penyimpanan maksimal 11 hari. “Data yang terekam hingga 13 Juni tidak terbaca lagi di memori CCTV,” ujar Kapolda.
Di sisi lain, Kapolda juga menanggapi cerita yang beredar terkait kejadian tersebut, termasuk isu korban tewas dianiaya polisi.
Load more