LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pena
Sumber :
  • kemesos

Bernalar Berdaya x Neo Historia: Kolaborasi Narasi dan Literasi Pertama yang Menghidupkan Sejarah bersama 9 Narator Inspiratif

Acara 'Bernalar Berdaya x Neo Historia', hasil kolaborasi oleh MudaBerdaya dan Neo Histeria telah dilaksanakan pada 28 Jun 2024 dan berlokasi di Auditorium Mochtar Riady, Kampus FISIP UI, Depok.

Senin, 1 Juli 2024 - 20:34 WIB

<p>Depok, tvOnenews.com - Acara 'Bernalar Berdaya x Neo Historia', hasil kolaborasi oleh MudaBerdaya dan Neo Histeria telah dilaksanakan pada 28 Jun 2024 dan berlokasi di Auditorium Mochtar Riady, Kampus FISIP UI, Depok.

Mengusung tema 'Belajar, Sejarah, Masa Depan Cerah,' event tersebut dihadiri oleh ratusan peserta dan berbagai narator yang terkenal, seperti Guru Gembul, JJ Rizal, Fajar Raditya, dan lainnya.

Adapun tujuannya adalah untuk menghidupkan kembali minat sejarah di kalangan generasi muda melalui pendekatan yang menyenangkan.

Sejarah berada di keliling kita. Apa yang kita rasakan hari ini adalah konsekuensi dari masa lalu. Kami berdiri untuk mengembalikan sejarah ke masyarakat, agar kembali dipelajari dan menjadi bagian penting dari kehidupan kita”, sebut Daniel Limantara (founder Neo Historia) dalam sesi pembuka.

Baca Juga :

Sebagai informasi, Ryan Batchin, co-founder MudaBerdaya, juga turut hadir dalam opening acara tersebut.

Membuka Jendela Sejarah dengan Petualangan Narasi
JJ Rizal, sejarawan dari Universitas Indonesia, membuka narasi dengan mengajak semua untuk merenungkan bagaimana pemuda, dengan semangat dan keberanian, selalu menjadi motor perubahan.

Kemudian, ada Ahwy Karuniyado dari Hipotesa Media yang memberikan pandangannya mengenai kebiasaan generasi muda yang lebih suka menghabiskan waktu di media sosial daripada membaca. Melalui tuturnya, Ahwy menggugah kesadaran akan pentingnya literasi dan empati di dunia maya.

Narasi selanjutnya disampaikan oleh Leonard Alden dari Inspect History yang membahas pentingnya toleransi dalam memahami sejarah. Ia mengajak seluruh hadirin untuk melihat sejarah sebagai pelajaran tentang toleransi dan inklusivitas.

Selanjutnya, ada Asep Kambali, Presiden Asep Sedunia dan pendiri Komunitas Historia, yang mana menekankan pentingnya sejarah sebagai pondasi masa depan bangsa.

Asep mengkritisi kurangnya apresiasi di Indonesia pada sejarah dari pada negara lainnya. Asep mengingatkan bahwa Indonesia perlu menjaga persatuan melalui pemahaman sejarah. Beliau mengingatkan bagaimana urgensi generasi muda untuk mengetahui sejarah agar mereka mencintai dan memahami bangsa Tanah Air.

Adapun Guru Gembul, dengan pengetahuan mendalam dan humor khasnya, membuka wawasan peserta tentang bagaimana sejarah mempengaruhi identitas dan politik suatu wilayah.

Beliau membahas konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama 4.000 tahun, menyoroti bagaimana sejarah kawasan tersebut membentuk identitas mereka dan terus mempengaruhi politik saat ini.

"Harus pro kepada kebajikan," sebut Guru Gembul ketika mengajak peserta untuk fokus pada ide-ide di balik peristiwa sejarah, bukan hanya tokohnya, untuk menghindari pengulangan kesalahan yang sama.

Hadirkan Perspektif Baru tentang Sejarah di Ruang Dialektika
Dalam sesi “Ruang Dialektika” yang dipandu oleh Stevie Thomas dari MudaBerdaya, dengan narasumber Dr. Bondan Kanumoyoso dan San Tobias dari Pinter Politik. Perbincangan dibuka dengan pembahasan terkait "Urgensi Menguak Sejarah," dengan mengangkat diskusi terkait topik peristiwa G30S yang selama ini menjadi isu utama dalam sejarah kebangsaan.

Dr. Bondan menekankan bahwa kita tidak boleh membatasi pembahasan sejarah hanya pada satu perspektif dan satu narasi saja yang seolah-olah membuat peristiwa tersebut adalah yang paling krusial, karena sebenarnya banyak peristiwa sejarah lain yang juga penting dan jangan sampai terlupakan.

Sementara itu, San Tobias menyoroti pentingnya menghilangkan dugaan tak berdasar dalam memahami sejarah, kita belajar sejarah bukan untuk terjebak di masa lalu tetapi agar di masa mendatang, kita bisa menghindari kesalahan yang dilakukan di masa lalu.

Pada topik kedua, "Pribumi, Makna & Relevansinya," Dr. Bondan berpendapat bahwa istilah "Pribumi" tidak relevan lagi, karena semua etnis di Indonesia hidup berinteraksi dan bersatu dalam identitas bangsa Indonesia. San Tobias juga menambahkan bahwa istilah "Pribumi" sebaiknya diganti dengan "orang Indonesia" untuk mencerminkan identitas yang sesuai dengan semangat sumpah pemuda.

Menjelajahi Mitos dalam Sejarah
Dalam dua sesi terakhir, peserta yang hadir diajak untuk menggali mitos dan legenda yang melekat pada masyarakat Indonesia.

Fajar Aditya memaparkan mengenai mitos Gunung Kemukus, yang mengisahkan bagaimana mitos dapat mempengaruhi pola sosial dan ekonomi masyarakat. Fajar menjelaskan bahwa meskipun era teknologi telah maju, mitos seperti "pohon keramat" atau "Nyi Roro Kidul" masih memiliki dampak besar.

Diskusi ditutup oleh Hanafi Wibowo dari Neo Historia yang membahas tentang "Genderuwo: Hantu yang Tak Lekang oleh Zaman." Hanafi menjelaskan bagaimana genderuwo, entitas mistis yang telah ada sejak era Hindu-Buddha, menjadi bagian dari kebudayaan dan politik Indonesia.

Ia menekankan bahwa entitas mistis ini memiliki bipolaritas antara kebaikan dan kejahatan, tergantung pada perspektif kita. Menurut Hanafi, penting untuk mencari kebenaran di balik cerita-cerita mistis dan melihatnya dari berbagai sudut pandang untuk mendapatkan pemahaman yang utuh.

Dengan suksesnya acara ini, diharapkan Bernalar Berdaya x Neo Historia dapat terus menginspirasi dan mendidik generasi muda Indonesia tentang pentingnya sejarah sebagai fondasi masa depan yang lebih cerah.

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Santainya Vadel Badjideh Usai Diperiksa Polisi soal Kasus Dugaan Persetubuhan dan Aborsi Lolly Anak Nikita Mirzani: Gue Jawab Lancar-Lancar Semua

Santainya Vadel Badjideh Usai Diperiksa Polisi soal Kasus Dugaan Persetubuhan dan Aborsi Lolly Anak Nikita Mirzani: Gue Jawab Lancar-Lancar Semua

Vadel Badjideh menanggapi dengan soal pertanyaan wartawan terkait pemeriksaannya sebagai saksi kasus dugaan persetubuhan dan aborsi Lolly anak Nikita Mirzani.
Ada Dendam Kesumat, Saudara Bikin Viral Video Mesum Ibu dan Anak Kandung di Kuningan, Kini Ketiganya Jadi Tersangka

Ada Dendam Kesumat, Saudara Bikin Viral Video Mesum Ibu dan Anak Kandung di Kuningan, Kini Ketiganya Jadi Tersangka

Media sosial lagi-lagi dibuat geger dengan viral video mesum ibu dan anak kandung di Kuningan. Ternyata direkam oleh saudaranya sendiri karena dendam dan cuan.
Bukan Hanya Penjara, Guru Pemeran Video Syur di Gorontalo Terancam Hukuman Ini Usai Menggauli Siswinya Berulang Kali

Bukan Hanya Penjara, Guru Pemeran Video Syur di Gorontalo Terancam Hukuman Ini Usai Menggauli Siswinya Berulang Kali

DH (57) sosok guru pemeran video syur bersama siswinya yang masihberusia 16 tahun di Gorontalo telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian setempat. Kasus tersebut terungkap usai video persetubuhan sang guru dengan muridnya itu viral melalui sejumlah platform media sosial.
Meski Sudah Cerai, Ibu Sarwendah Pernah Jujur soal Sifat Asli Ruben Onsu dan Tak Disangka Bensu Itu...

Meski Sudah Cerai, Ibu Sarwendah Pernah Jujur soal Sifat Asli Ruben Onsu dan Tak Disangka Bensu Itu...

Meski sudah bercerai, Sarwendah dan Ruben Onsu masih jadi sorotan. Ibu Sarwendah, Rospita Tjoa, pernah buka suara tentang Ruben jauh sebelum perpisahan mereka.
Di saat Timnas Indonesia Terus Berburu Pemain Keturunan Eropa, Bek Sayap Malaysia Ini Tiba-tiba Ngaku Punya Darah Jawa Timur, Siapa?

Di saat Timnas Indonesia Terus Berburu Pemain Keturunan Eropa, Bek Sayap Malaysia Ini Tiba-tiba Ngaku Punya Darah Jawa Timur, Siapa?

Bek sayap andalan Malaysia ini ngaku-ngaku kalau dirinya masih punya keturunan Jawa Timur di saat Timnas Indonesia tengah gencar berburu pemain berdarah Eropa.
Sarwendah dan Betrand Peto Duet di Lagu

Sarwendah dan Betrand Peto Duet di Lagu "Jangan Dengar Mereka" yang Berisi Ungkapan Cinta, Ditujukan Buat Siapa?

Sarwendah dan Betrand Peto pernah mwnyanyikan lagu duet yang berjudul "Jangan Dengar Mereka", berisi sebuah ungkapan cinta. Lagu ini ditujukan untuk siapa?
Trending
Betrand Peto Suka Peluk Cium, Sarwendah Akhirnya Buka-bukaan soal 'Kemesraannya' dengan Onyo: Memang Sesayang Itu...

Betrand Peto Suka Peluk Cium, Sarwendah Akhirnya Buka-bukaan soal 'Kemesraannya' dengan Onyo: Memang Sesayang Itu...

Dalam wawancara dengan Maia Estianty, Sarwendah akhirnya buka-bukaan soal perasaan sebenarnya mengenai 'kemesraannya' dengan Betrand Peto. Menurutnya hal itu...
Tak hanya Pemain Timnas Indonesia ini Ngaku Ibadahnya Terpenuhi, Shin Tae-yong Pahami Agama Islam Cuma Butuh 3 Jam

Tak hanya Pemain Timnas Indonesia ini Ngaku Ibadahnya Terpenuhi, Shin Tae-yong Pahami Agama Islam Cuma Butuh 3 Jam

Selain pemain Timnas Indonesia ini merasa kagum dengan kentalnya ibadah agama Islam di Indonesia, Shin Tae-yong mengaku rela belajar hanya butuh waktu tiga jam.
Jadwal Babak Semifinal KOVO Cup 2024: Megawati Hangestri Tampil Siang Ini Catat Jamnya

Jadwal Babak Semifinal KOVO Cup 2024: Megawati Hangestri Tampil Siang Ini Catat Jamnya

Klub yang diperkuat Megawati Hangestri, Red Sparks pun ambil bagian dalam pramusim terakhir jelang V-League 2024/2025 ini. 
Kasihan Murid dalam Video Syur Gorontalo Belum Masuk Sekolah Padahal Tak Dikeluarkan, Gurunya? ingatkan Kata Ustaz Adi Hidayat Penzina Lebih Kejam dari...

Kasihan Murid dalam Video Syur Gorontalo Belum Masuk Sekolah Padahal Tak Dikeluarkan, Gurunya? ingatkan Kata Ustaz Adi Hidayat Penzina Lebih Kejam dari...

Mengingat status Murid dalam video syur di Gorontalo masuk di bawah umur, secara umum dipahami sebagai korban. Hal inilah yang disoroti publik. Mengapa bisa?..
Membela Timnas Indonesia Bukanlah Impian Kevin Diks, Begini Ungkapan Hati Bek Produktif FC Copenhagen, Blak-blakan Bilang...

Membela Timnas Indonesia Bukanlah Impian Kevin Diks, Begini Ungkapan Hati Bek Produktif FC Copenhagen, Blak-blakan Bilang...

Kevin Diks blak-blakan bilang membela Timnas Indonesia bukanlah jadi impiannya saat ini. Pemain berdarah Ambon itu masih ingin menjajaki kariernya di Belanda.
Ramai Spill Penyebab Artis Bercerai Seperti Kisah Ahmad Dhani dan Maia Estianty Juga Sarwendah, Bagaimana Pandangan Islam? Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Konsultasi

Ramai Spill Penyebab Artis Bercerai Seperti Kisah Ahmad Dhani dan Maia Estianty Juga Sarwendah, Bagaimana Pandangan Islam? Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Konsultasi

Mengingat mereka publik figur atau yang kerap muncul di layar gadget dan televisi tentu mudah untuk mengetahui segalanya, kaya perceraian Ahmad Dhani, Sarwendah
Kubu Vadel Badjideh 'Sesumbar' Ungkap Laporan Dugaan Persetubuhan dan Praktik Aborsi Anak Nikita Mirzani Tak Terbukti!

Kubu Vadel Badjideh 'Sesumbar' Ungkap Laporan Dugaan Persetubuhan dan Praktik Aborsi Anak Nikita Mirzani Tak Terbukti!

Vadel Badjideh menyambangi Polres Metro Jakarta Selatan bersama kuasa hukumnya Razman Arif Nasution pada Jumat (4/10/2024) untuk memenuhi laporan yang dilayangkan oleh Nikita Mirzani.
Selengkapnya