Menurutnya, hal ini membuat kondisi BUMN tidak bisa bersaing di tengah kompetisi global yang semakin dinamis.
"Kalau pengelolaannya masih seperti ini ya jangan terlalu berharap banyak pada BUMN kita. Rangkap jabatan komisaris di hampir semua BUMN itu sangat memalukan dan bukan contoh dalam rangka tata kelola perusahaan yang baik. Harus ada evaluasi serius," tukasnya.
Oleh karena itu, Arnod juga menitipkan pada pemerintahan baru Prabowo-Gibran agar menjadikan BUMN sebagai sektor prioritas yang harus dievaluasi sehingga ke depan BUMN bisa dikelola dengan lebih baik lagi.
"Kita ingin agar BUMN itu kompetitif, dan sesuai dengan tujuan utamanya memastikan program pemerintah berjalan baik sembari memberi keuntungan untuk meningkatkan pendapatan negara. Harus kembali ke relnya semula," pungkas Arnod.(lgn)
Load more