Ketiga, dari sisi wilayah pertarungan, Jakarta, Jabar dan Jateng memang provinsi yang keras dalam kompetisi ini karena menyangkut daerah pertarungan yang tidak lepas dari Pilpres Februari 2024 lalu.
Jakarta tentu memiliki pendukung yang berasal dari Anies yang kuat seperti PKS.
Jateng juga memiliki pendukung yang solid dari Ganjar dan PDIP sehingga, rivalitas dari para calon dan partai politik yang berkompetisi masih menyisakan emosi yang belum tuntas karena pihak yang menang ingin mendapatkan kekuasaan yang mutlak dan besar di provinsi besar sementara pihak yang kalah ada potensi untuk rebound (kembali mencetak keunggulan).
Namun, di tiga daerah ini tidaklah mudah karena ada potensi kandidat lain yang bisa muncul secara tiba-tiba dan mengambil keuntungan apabila tidak dipersiapkan strategi yang tepat dari kedua belah pihak yang berkeinginan menyisakan pertarungan ini.
Kehati-hatian dari kedua belah pihak dalam menentukan dukungan sangat terlihat sekali belakangan ini.
Aditya mengatakan kedua calon ini memang tidak dapat memutuskan secara independen dan personal karena keduanya memiliki ikatan yang kuat dengan partai politik yang menaungi, koalisi yang mendukung pemerintahan yang ada serta khusus Kaesang keluarga politik Jokowi yang tentu perlu dipertimbangkan secara serius. (ant/ree)
Load more