Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan tentang pentingnya cadangan data nasional sebagai langkah antisipasi insiden peretasan Pusat Data Nasional (PDN) terulang di kemudian hari.
"Di back up semua data nasional kita, sehingga kalau ada kejadian, kita tidak terkaget-kaget," kata Presiden Jokowi usai meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Karawang mengutip Antara pada Rabu (3/7/2024).
Presiden telah mengevaluasi insiden peretasan dalam bentuk ransomware yang berakibat lumpuhnya server sejumlah lembaga dan kementerian.
Peristiwa itu dialami Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya, yang kali pertama terdeteksi ada 17 Juni 2024.
"Ya, sudah kita evaluasi semuanya. Yang paling penting, semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi," lanjutnya.
Kepala Negara menambahkan, peretasan data nasional tidak hanya melanda Indonesia, tapi juga sejumlah negara di dunia.
"Ini juga terjadi di negara-negara lain, bukan hanya di Indonesia saja," jelasnya.
Load more