Jakarta, tvOnenews.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menegaskan komitmen pihaknya terhadap upaya mengurai kemacetan di Jakarta melalui pengembangan transportasi massal.
Sebab, kemacetan telah menyumbang polusi udara. Karena itu, pengembangan transportasi publik seperti Mass Rapit Transit (MRT) perlu dilanjutkan.
Untuk tujuan itu, DPRD DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Washington DC, Amerika Serikat (AS), pekan lalu. Kunjungan kerja itu sekaligus menindaklanjuti hibah dari Pemerintah Amerika Serikat kepada PT MRT Jakarta.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut mendapatkan dana hibah senilai 709.630 dolar AS atau setara Rp10 miliar untuk studi kelayakan usulan inisiatif energi baru terbarukan (renewable energy) dari pemerintah AS melalui United States Trade and Development Agency (USTDA).
Prasetyo mengungkapkan, pemberian hibah itu sudah ditandatangani sejak 2022 di Bali, Indonesia. Namun, implementasi MRTJ dan USTDA memulai Request for Proposal (RFP) untuk mendapatkan konsultan yang capable untuk melaksanakan kajian ini dilakukan 2023.
“Transportasi publik menjadi hal penting bagi Indonesia untuk mewujudkan tujuan kontribusinya terhadap perubahan iklim. Apalagi, di Jakarta yang menjadi kota global,” ujar pria yang akrab disapa Pras itu dalam keterangan resmi, di Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Ia menegaskan, DPRD DKI Jakarta juga memberikan dukungan kepada PT MRT Jakarta untuk menggunakan teknologi termutakhir dan solusi pintar berbasis perubahan iklim untuk pengembangan MRT Jakarta. Sehingga harapan untuk mengurangi polusi udara di Jakarta dapat terwujud.
“Tentu ini bisa mengurangi polusi udara di Jakarta dan hemat listrik bisa mencapai 82 persen. Detailnya nanti MRT akan menjelaskan,” bebernya.
DPRD DKI juga akan meminta penjelasan secara komprehensif terkait sistem atau penggunaan panel surya di atap stasiun dan depo untuk mendorong efisiensi energi. Jadi, bisa menghemat penggunaan listrik.
“Kami sebagai pengawas berkewajiban mengawasi ini berjalan dengan baik,” tutur Pras.
Dia juga menegaskan, Pemprov DKI Jakarta melalui PT MRT Jakarta juga harus menunjukkan komitmen yang kuat untuk menggunakan energi baru terbarukan dalam operasional MRT.
Hal itu untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi dari fosil juga terus berkurang.
“Saya tegaskan dana hibah sekitar Rp10 miliar bukan berbentuk uang dan hitungannya kurs dolar 2023. Tapi, sudah dibayarkan oleh pihak USTDA. Saya sangat bangga bisa berikan dan berbuat untuk Jakarta,” ucap Pras.
“Apalagi, ini periode kedua saya menjadi Ketua DPRD DKI bisa torehkan bantuan untuk transportasi massal di Jakarta,” tambah dia. (agr/ree)
Load more