Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY buka suara soal adanya isu tarik-menarik dalam proses pembentukan kabinet dan komposisi pemilihan kepala daerah di Pilkada Serentak 2024.
Terkait hal tersebut, AHY menepis dan dan menjelaskan posisi Partai Demokrat dalam proses pembentukan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (4/7), putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menjelaskan Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya komposisi kabinet kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Selain itu, Demokrat begitu pula dengan partai politik lainnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga tetap menghormati pilihan masing-masing untuk rusan Pilkada.
"Kami saling menghormati, saling menghargai, dan saya rasa tidak ada menjadi tarik-menarik, kemudian (dianggap) menjadi sangat korelatif antara apa yang terjadi pada pilkada dengan pemerintah pusat lima tahun mendatang. Jadi, semangatnya di situ," kata AHY, dikutip Jumat (5/7/2024).
AHY yang menjabat sebagai Menteri ATR/Kepala BPN tersebut menegaskan bahwa Partai Demokrat memberi ruang seluas-luasnya kepada Prabowo-Gibran untuk menerjemahkan visi dan misinya lima tahun ke depan.
Dirinya juga menegaskan bahwa Demokrat akan sepenuhnya turut mensukseskan pembentukan kabinet tersebut tanpa ingin cawe-cawe.
"Kami siap sepenuh hati menyukseskan itu semua sehingga tentu dalam penyusunan kabinet, dalam merancang itu semua, kami Partai Demokrat tidak ingin merusuhi, membebani, atau apapun namanya, karena sekali lagi kami sadar itu adalah hak prerogatif presiden terpilih, dan juga kami menjunjung tinggi etika dalam berkoalisi," kata Ketua Umum Partai Demokrat.
Soal Pilkada 2024, AHY mengakui memang ada semangat yang diusung partai-partai Kabinet Indonesia Maju (KIM) untuk bekerja sama.
Namun, masing-masing partai memiliki pertimbangan tersendiri saat menentukan calon kepala daerahnya.
Terkait konstelasi calon kepala daerah pada Pilkada 2024, terutama di daerah-daerah yang strategis seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebetulnya telah terbentuk cukup lama, bahkan sebelum Pilpres 2024.
"Sering kali peta Pilkada itu sudah terbentuk, bahkan sebelum pemilu, sebelum pilpres. Jadi, tidak sesederhana mentranslasikan hasil atau komposisi pilpres dengan pilkada," kata AHY.
"Ini terbukti, bukan hanya Demokrat, semua partai juga mengalami tantangan yang sama," kata AHY.
Dia kemudian menyebut, sejauh ini Partai Demokrat masih menggodok nama-nama yang akan diusung untuk Pilkada 2024 di Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
"Kami terus survei, karena segala update itu penting sebelum pada akhirnya Demokrat mengambil keputusan. Begitu pula partai-partai lain yang ada di jajaran KIM," tutupnya. (ant/rpi)
Load more