Jakarta, tvOnenews.com - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat menginformasikan bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut menurun drastis pada Juni 2024.
"Turun 58 persen dibanding April dan 57 persen dibanding Mei," kata Erizon Safari, Sabtu (6/7).
Erizon mengatakan, hingga kini pihaknya belum mengetahui secara pasti soal penyebab kasus DBD turun drastis di wilayahnya.
Namun, Erizon menduga DBD menurun drastis akibat tren cuaca yang sedang bergulir.
"Waduh saya belum analisa, biasanya tren cuaca," ujar Erizon.
Meski tren kasus menurun, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari tetap meminta masyarakat untuk melakukan sejumlah langkah antisipasi.
"Faktor cuaca dan kelembapan udara di Jakarta Barat sangat potensial sebagai tempat berkembangnya nyamuk aedes aegypti (vektor pembawa virus DBD) yang sulit untuk dihindari," kata Arum.
Namun, lanjut dia, masyarakat bisa meminimalkan tempat berkembangnya nyamuk dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M plus, yakni menguras tempat air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi jadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
"Kemudian waspada apabila ada anggota keluarga yang mendadak demam lebih dari tiga hari. Harus segera dilakukan pemeriksaan darah. Jangan menunda-nunda karena penyakit DBD justru mencapai titik kritis saat demam sudah mulai turun (hari ke 4,5) dan bisa terjadi syok dan kematian," pungkas Arum. (ant/dpi)
Load more