Jakarta, tvOnenews.com - Praktisi Hukum Pidana Pitra Romadoni Nasution mengapresiasi Langkah yang diambil jajaran Polda Sumatera Barat dalam melakukan antisipasi terjadinya benturan antar Geng Tawuran yang terjadi Di Sumatera Barat pada 9 juni 2024 yang lalu.
Sebelumnya, Polda Sumatera Barat tetap membantah jika Afif Maulana tewas karena dianiaya. Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyono, berkeras Afif tewas karena melompat dari atas jembatan. Suharyono pun membantah adanya penyiksaan terhadap 18 orang yang ditangkap anggotanya karena tawuran. Dia menyatakan hal itu hanya kesalahan prosedur.
Pitra menilai apabila Jajaran Polda Sumatera Barat Kecolongan dan tidak sigap dalam mendeteksi adanya kejahatan tawuran antargeng yang melibatkan kelompok geng tawuran besar di Sumatera Barat seperti Geng Gaung All Stars, Geng Bandar Buat Misteri, Geng Cengkeh Raya dan Geng Lubuk Minturun tentunya akan terjadi Peristiwa tragedi berdarah ratusan anak muda yang bunuh-bunuhan di Sumatera Barat.
"Hal tersebut dapat mengganggu Keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sehingga upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Polda Sumatera Barat sudah tepat dengan melakukan razia besar besaran di 15 titik kumpul pelaku tawuran dengan melumpuhkan para pelaku kejahatan geng tawuran dan mengejar semua para pelaku sehingga tidak terjadi peristiwa berdarah yang berpotensi memakan ratusan korban nyawa yang mati akibat tawuran tersebut," katanya, Jumat (5/7/2024).
Menurut Pitra, selain menghalau tidak terjadinya aksi bunuh-bunuhan antar kelompok geng tawuran, tentu jajaran Polda Sumbar juga lebih memprioritaskan keselamatan masyarakat sipil Sumatera Barat tanpa terkecuali sebab keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yaitu Salus Populi Suprema Lex Esto.
"Atas prestasi Polda Sumatera Barat tersebut yang dapat mendeteksi dan mencegah terjadinya aksi bunuh-bunuhan antar geng tawuran yang berjumlah ratusan orang, semestinya Kapolda Sumatera Barat dan Dir Reskrimum Polda Sumatera Barat dapat penghargaan Dari Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit karena prestasinya berhasil menyelamatkan ratusan nyawa anak manusia sehingga tidak terjadinya pembunuhan massal tawuran antar kelompok geng yang melibatkan geng sadis seperti Gaung All stars, Bandar Buat Misteri, Cengkeh Raya dan Lubuk Minturun," katanya.
Pitra Nasution juga meminta masyarakat agar tidak percaya pada asumsi dan opini sesat yang ingin menjatuhkan reputasi dan kinerja baik dari Jajaran Kepolisian Sumatera Barat dalam memberantas kejahatan tawuran antar geng di Sumatera Barat, Pitra juga meminta agar Polda Sumbar segera mengungkap kelompok-kelompok geng tawuran yang meresahkan masyarakat tersebut ke Publik sehingga masyarakat memahami niat baik dari kepolisian dalam menyelamatkan setiap masyarakat sipil Sumatera Barat.
Sebelumnya, Organisasi Kontras dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang melaporkan Kapolda Irjen Pol Suharyono ke Propam Mabes Polri atas dugaan pelanggaran etik terkait kasus meninggalnya siswa SMP bernama Afif Maulana (13) di Kuranji, Padang.
Menanggapi itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mempersilakan masyarakat melaporkannya ke Propam Polri. Suharyono menyakini meninggalnya Afif Maulana bukan karena dianiaya polisi.
"Silakan aja (laporkan), saya bukan pelaku kejahatan, saya pembela kebenaran," kata Suharyono.
Jenderal bintang dua tersebut menegaskan pihak kepolisian tetap terbuka dan tidak menutup-nutupi kasus tersebut. Penyelidikan kasus dilakukan sesuai prosedural dan profesional berdasarkan standar operasional prosedur (SOP). (ebs)
Load more