LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
2 DPO Fiktif Muncul di Praperadilan Pegi, Eks Wakapolri Serang Polda Jabar: Buktikan!
Sumber :
  • tim tvOne

2 DPO Fiktif Muncul di Praperadilan Pegi, Eks Wakapolri Serang Polda Jabar: Buktikan!

Baru-baru ini publik dibuat geger dengan sidang Praperadilan Pegi dalam kasus pembunuhan Vina, di PN Bandung. Hal ini lantaran, 2 DPO muncul di Praperadilan

Minggu, 7 Juli 2024 - 05:34 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini publik dibuat geger dengan sidang Praperadilan Pegi dalam kasus pembunuhan Eky dan Vina Cirebon, di PN Bandung.

Hal ini lantaran, dua (2) nama DPO muncul di dalam jawaban Polda Jabar atas gugatan praperadilan Pegi Setiawan.

Sontak, hal itu dianggap janggal oleh Eks Wakapolri Komjen (purn) Oegroseno.

Menurutnya, kalau DPO itu dinyatakan tidak ada, ya harus dibuktikan, seperti ada tidaknya surat keterangan kematian. 

Baca Juga :

"Dan surat keterangan kematian itu harus dibuktikan lagi yang mati itu benar-benar DPO gak?," beber Oegroseno yang dikutip dari tayangan Nusantara TV pada Minggu (7/7/2024). 

Ia juga menilai, bahwa tidak bisa polisi hanya menghapus atau mendelete DPO begitu aja. 

"Ini bicara hukum lho. Bukti itu harus dibuktikan, ini bukti yang sesuai alat bukti. Jangan ucapan penyidik itu bukan bukti dan petunjuk. Bahaya disini kalau sudah masuk berkas apalagi DPO itu yang harus dilakukan," bebernya.

Selain itu, dia juga menyoroti penetapan DPO Pegi alias Perong. 

Menurutnya, penentuan DPO itu tidak bisa sembarangan, tapi ada aturan khusus.  

Misalnya, ia katakan, dia pernah dipanggil sebagai tersangka 3 kali berturut dan tidak hadir. 

Hal ini juga harus didukung dengan alat bukti.

"Baru kalau itu disiapkan DPO. DPO harus alamatnya jelas," bebernya. 

Dalam kasus pembunuhan, rudapaksa atau penganiayaan dengan pemberatan, DPO harus dipastikan benar-benar dan harus ada fotonya. 

"Ini mencari orang lho, bukan hanya cari nama, tapi cari sesuatu yang lengkap. Seseorang dibawa, dicek, gak cocok dikeluarkan. Cocok, dilanjutkan," ujarnya.

Hal ini karena, kata dia, kasus Vina ini sudah ada yang disidang, seharusnya ketika DPO sudah didapatkan, tinggal dilengkapi dengan berita acara penangkapan dan penahanan lalu dilimpahkan jaksa untuk disidangkan lagi. Bukan lagi mencari alat-alat bukti lagi. 

Lalu, Oegroseno mempertanyakan kelengkapan saat menentukan Pegi sebagai DPO 

"Menentukan DPO apakah sudah ada surat panggilan tersangka, orangtua sudah ada wawancara belum. ciri-cirinya.
Bukan DPO sudah dicari kartu keluarga, ijazah dan sebagainya," bebernya. 

Sebab ia menilai soal kasus pembunuhan Vina dan Eky, barang bukti kartu keluarga, ijazah itu tidak nyambung. 

"Kartu keluarga, surat-surat lainnya, bukan surat alat bukti dalam KUHAP. Surat itu biasanya dalam kasus pemalsuan," ungkapnya. 

Sebelumnya diberitakan, Munculnya dua nama DPO, Dani dan Andi  dalam jawaban gugatan praperadilan itu terungkap saat kuasa hukum Polda Jabar membacakan kesaksian  Jaya, terpidana yang sudah divonis seumur hidup. 

Dalam kesaksiannya, Jaya menerangkan saat kejadian Dani dan Andika melempari korban dengan baru diikuti saksi dan teman-temannya.

Setelah itu, Dani dan Andika mengajak saksi Hadi, Andi, Eka, Eko, Supriyanto, Sudirman dan Pegi alias Perong untuk mengejar korban.

Korban Vina ketika sampai di lahan kosong, setelah turun dari motor langsung dipukul oleh saksi Eko Ramdhani, Sudirman, Hadi, Dani kemudian Andi memukul Vina di bagian pipi kiri.

Kemudian Pegi alias perong memukul dengan menggunakan tangan kosong di bagian hidung sampai berdarah.

Andika memukul menggunakan tangan kosong di bagian kepala belakang, hingga Vina pingsan atau tidak sadarkan diri.

"Korban Vina diangkat Andika, Andi, Pegi alias Perong e arah dekat Rizky dalam keadaan telentang," terang tim hukum Polda Jabar. 

Tak hanya menganiaya Vina, dalam berkas itu juga menyebut bahwa Andi juga lah yang membuka pakaian dan menutup mulut Vina, sebelum akhirnya disetujui ramai-ramai oleh Eko, Dani, Andika, Pegi, Sudirman, Hadi, Supriyanto, Eko Ramdhani. 

Sementara, bila dilihat dari keputusan Polda Jabar, merka telah menghapus dua tersangka dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus pembunuhan Vina Dewi alias Vina Cirebon dan Muhammad Rizky alias Eki, berbuntut panjang. 

Dua DPO yang dihapus itu adalah Dani yang sebelumnya disebut berusia 20 tahun saat kejadian atau kini 28 tahun. 

Dalam daftar DPO kasus Vina, Dani disebut memiliki tinggi 170 cm, badan sedang, rambut keriting dan kulit sawo matang.

Sementara DPO kedua adalah Andi yang berusia 23 tahun saat kejadian atau 31 tahun saat ini.  

Dani disebut berciri khusus tinggi 165 cm, badan kecil, rambut lurus dan kulit hitam.  

Bahkan, dua DPO ini dirilis bersama Pegi alias Perong. 

Namun, setelah Pegi alias Perong ditangkap, polisi justru menghapus Dani dan Andi dalam daftar pencarian orang. (aag)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Tahu Situasi Makin Panas, Presiden Prancis Tangguhkan Pengiriman Senjara ke Israel

Tahu Situasi Makin Panas, Presiden Prancis Tangguhkan Pengiriman Senjara ke Israel

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan pihaknya bakal mendukung penangguhan pengiriman senjata kepada Israel.
Walaupun Rajin Shalat di Masjid, Rezeki akan Seret hingga Doa Sulit Terkabul, Ustaz Adi Hidayat Bilang Karena Bawa Barang Ini

Walaupun Rajin Shalat di Masjid, Rezeki akan Seret hingga Doa Sulit Terkabul, Ustaz Adi Hidayat Bilang Karena Bawa Barang Ini

Seluruh umat muslim di dunia diperintahkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Bila adzan berkumandang, dianjurkan untuk melaksanakan shalat fardhu di masjid.
Timnas Indonesia Berangkat ke Bahrain, Shin Tae-yong Sempatkan Foto Bersama Fans

Timnas Indonesia Berangkat ke Bahrain, Shin Tae-yong Sempatkan Foto Bersama Fans

Timnas Indonesia terpantau baru saja berangkat dari hotel untuk terbang ke Bahrain jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan Shin Tae-yong menyapa para fans.
Setelah Resmi Bercerai, Ruben Onsu Akhirnya Bilang Jujur Mengapa Pisah dengan Sarwendah, Karena Betrand Peto?

Setelah Resmi Bercerai, Ruben Onsu Akhirnya Bilang Jujur Mengapa Pisah dengan Sarwendah, Karena Betrand Peto?

Secara mengejutkan, Ruben Onsu melayangkan gugatan cerai kepada Sarwendah disaat keduanya terlihat harmonis bersama keluarga. Kini Bensu jelaskan alasan cerai
Cagub Jabar Dedi Mulyadi: Kampanye Hitam Itu Obat Bagi Saya untuk Bangun Vitalitas

Cagub Jabar Dedi Mulyadi: Kampanye Hitam Itu Obat Bagi Saya untuk Bangun Vitalitas

Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara soal kampanye hitam yang menyerang dirinya.
Jawa Barat Jadi Sarang Investor Muda di Indonesia, Tapi OJK Ingatkan soal Legal dan Logis dalam Berinvestasi

Jawa Barat Jadi Sarang Investor Muda di Indonesia, Tapi OJK Ingatkan soal Legal dan Logis dalam Berinvestasi

Mengingat makin besarnya jumlah investor muda di Indonesia, OJK terus mendorong pentingnya literasi keuangan untuk generasi muda, khususnya dalam berinvestasi.
Trending
Satu Stadion Langsung Hening Saat Megawati Hangestri Menggila di Laga Lawan GS Caltex, Megatron Beri Pembalasan Untuk Red Sparks dengan Melakukan...

Satu Stadion Langsung Hening Saat Megawati Hangestri Menggila di Laga Lawan GS Caltex, Megatron Beri Pembalasan Untuk Red Sparks dengan Melakukan...

Megawati Hangestri sempat mencuri perhatian pecinta voli Korea Selatan usai dirinya tampil impresif bersama Red Sparks. Megatron berhasil taklukan GS Caltex dan
Cerai dari Ruben Onsu, Ahli Tarot Terawang Sarwendah Tak Akan Tahan Untuk Urusan Ini, Katanya…

Cerai dari Ruben Onsu, Ahli Tarot Terawang Sarwendah Tak Akan Tahan Untuk Urusan Ini, Katanya…

Ahli tarot Denny Darko mencoba menerawang kehidupan Sarwendah setelah cerai dari Ruben Onsu. Lantas, seperti apa? Simak artikel selengkapnya berikut ini...
FIFA Tiba-Tiba Bahas Striker Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Mau Bikin China Trauma?

FIFA Tiba-Tiba Bahas Striker Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Mau Bikin China Trauma?

FIFA mendadak bahas striker legendaris Timnas Indonesia menjelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain dan China pada bulan Oktober 2024 ini.
Ibu Kandung Betrand Peto Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Ruben Onsu Bicara soal Onyo yang Selama Ini…

Ibu Kandung Betrand Peto Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Ruben Onsu Bicara soal Onyo yang Selama Ini…

Ibu kandung Betrand Peto menangis saat Ruben Onsu mengungkapkan perjuangan mendidik dan membesarkan Onyo selama ini. Baca kisah haru penuh makna selengkapnya.
Media China Diolok-olok Suporter Timnas China Usai Dorong CFA Laporkan Timnas Indonesia ke AFC Agar Kalah WO 0-3

Media China Diolok-olok Suporter Timnas China Usai Dorong CFA Laporkan Timnas Indonesia ke AFC Agar Kalah WO 0-3

Media China, 163.com, malah kena hujatan suporter sendiri usai membuat laporan terkait Timnas Indonesia bisa kalah WO di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tak Usah Lagi Harapkan Emil Audero, Timnas Indonesia Bisa Dekati Kiper Klub Liga Belgia Ini Jika Ingin Mencari Pelapis Sepadan bagi Maarten Paes

Tak Usah Lagi Harapkan Emil Audero, Timnas Indonesia Bisa Dekati Kiper Klub Liga Belgia Ini Jika Ingin Mencari Pelapis Sepadan bagi Maarten Paes

Daripada terus menunggu ketidakpastian dari Emil Audero, Timnas Indonesia sebaiknya mulai mendekati kiper muda Belanda sebagai pelapis sepadan Maarten Paes.
Jadi Pemain Keturunan Timnas Indonesia Berdarah Aceh Dimayoritasi Islam, Calvin Verdonk Ternyata Menganut Agama...

Jadi Pemain Keturunan Timnas Indonesia Berdarah Aceh Dimayoritasi Islam, Calvin Verdonk Ternyata Menganut Agama...

Menilik fakta agama pemain keturunan Timnas Indonesia, Calvin Verdonk masih menyimpan rahasia yang belum terungkap sampai saat ini meski Calvin berdarah Aceh.
Selengkapnya