Indira menyampaikan langkah kepolisian dengan menunjukkan bukti Afif memegang pedang panjang lebih merujuk pembunuhan karakter terhadap almarhum.
Sebab, kata Indira, Suharyono selaiknya membongkar kedok para personelnya yang telah melakukan aksi penganiayaan terhadap Afif berseta rekan-rekannya.
"Saya hanya ingin bilang, Kapolda dan kroni-kroninya jangan sok jahat sama anak-anak yang baru berumur 13 tahun. Dia sudah meninggal tapi tetap dibunuh karakternya. Mestinya fokus pada kasus penyiksaan yang dilakukan anggotanya bukan sibuk framing sana-sini," katanya.
Di sisi lain, Polda Sumbar turut serta meyakini jika Afif Maulana merupakan pelaku aksi tawuran dengan ditemukannya foto pelajar SMP itu tengah memegang pedang panjang.
Suharyono pun menyindir kubu keluarga Afif Maulana yang bersikukuh almarhum tak ikut serta dalam aksi tawuran antara kelompok yang berbuntut kontroversi kasus kematian pelajar tersebut.
"AM (Afif Maulana) anak baik-baik. Buktinya dia yang mengajak tawuran dengan videonya yang diunggah di HPnya. Membawa pedang panjang di tangannya (8 Juni 2024)," kata Suharyono kepada awak media dikutip pada Minggu (7/7/2024).
Suharyono mengungkap jika Afif Maulana merupakan anak yang tergabung pada kelompok aksi tawuran.
Load more