Misteri Mayat Wanita Tanpa Busana Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Jaktim, Polisi: Jadi Sebetulnya...

Jakarta, tvOnenews.com - Penyebab tewasnya wanita berinisial YY (46) yang jasadnya ditemukan membusuk dalam kamar mandi kontrakan di kawasan Cipayung, Jakarta Timur masih menjadi misteri.

Menurut Pelaksana Harian Kapolsek Cipayung, Ajun Komisaris Polisi Maryoto mengaku organ dalam YY sudah diperiksa.

"Jadi, sebetulnya setelah mayat ditemukan hari selasa, rabu di autopsi di RS Polri itu kan sudah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Akhirnya, sorenya dibawa ke kampung untuk dimakamkan, tetapi organ dalamnya labfor, tetapi sampai sekarang belum ada kabarnya belum ada lanjutannya," kata Maryoto, Selasa (9/7).

Ia menyebut, pemeriksaan organ dalam YY dilakukan tidak lain guna mengetahui ada atau tidaknya racun.

Adapun jasad YY sudah dikebumikan di Garut. Katanya, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian YY.

Maryoto menambahkan, mereka masih menunggu hasil pemeriksaan organ dalam YY guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.

"Diperiksa kira-kira ada tanda-tanda apa ada hal apa, tapi sejauh ini belum ada. Nanti kalau sudah ada hasil akan kami info. Karena ini kan supaya tuntas makanya diperiksa organ dalam," katanya.

Sebelumnya diberitakan, polisi menyebutkan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh YY (46), jasad wanita dengan kondisi membusuk dalam kamar mandi kontrakan di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.

"Belum, tidak ada arah ke sana karena hasil pemeriksaan di RS Polri forensik tanda-tanda kekerasan di tubuh tidak ada, tidak ada tanda-tanda untuk itu," ujar Pelaksana Harian Kapolsek Cipayung, Ajun Komisaris Polisi Maryoto, Kamis (4/7/2024).

Untuk diketahui, jasad wanita dengan kondisi membusuk ditemukan dalam kamar mandi kontrakan kawasan Cipayung, Jakarta Timur.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean menjelaskan, kondisi jasad yang ditemukan dalam keadaan sudah membengkak.

"Mayat ditemukan di dalam kamar mandi tanpa busana dengan posisi telungkup dan sudah membengkak," ujar Armunanto dalam keterangannya, Rabu (3/7). (rpi/dpi)