Jakarta, tvOnenews.com - Pendaftaran calon pimpinan (Capim) dan calon Dewan Pengawas (Dewas) KPK telah bergulir.
Panitia Seleksi (Pansel) mengumumkan perkembangan terbaru jumlah pendaftar sebanyak 468 orang telah registrasi akun dengan rincian 42 orang terdaftar sebagai Capim, dan 42 calon Dewas KPK pada Sabtu (6/7/2024).
Menyikapi hal ini, Direktur Haidar Alwi Institut (HAI), Sandri Rumanama meminta agar panitia seleksi lebih objektif dalam melakukan seleksi Capim dan calon Dewas KPK.
Menurutnya langkah itu ditujukan agar lembaga super body ini lebih efektif dalam pemberantasan korupsi ke depannya.
"Saya harap timsel harus lebih efektif bekerja dalam melakukan seleksi calon pimpinan KPK, agar KPK kedepannya jauh lebih baik," kata Sandri kepada awak media, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Tak hanya itu, Sandri turut menyorot minat pensiunan TNI - Polri yang ikut terlibat dalam seleksi Capim dan calon Dewas KPK.
Menurutnya tahun ini minta pensiunan TNI - Polri minim terlibat mendaftarkan diri sebagai Capim dan calon Dewas KPK.
"Ada Firli efek pada seleksi kali ini, pensiunan TNI-POLRI Minim dalam ikut mendaftarkan diri jadi capim dan dewas KPK," katanya.
Namun, Sandri berharap agar pensiunan TNI - Polri bisa mengambil bagian dalam Capim dan calon Dewas KPK periode ini.
"Sangat minim pensiunan TNI-POLRI ikut terlibat dalam seleksi Capim dan Dewas KPK, saya khawatir KPK nanti di isi oleh kelompok yang cacat moral dan tidak berintegritas, saya harap pensiunan TNI POLRI bisa ikut mengisi komposisi jabatan ini," ujarnya.
Sandri mengatakan bahwa Capim KPK jangan lagi dari TNI - Polri yang aktif karena sangat mungkin bisa diintervensi kubu kesatuannya sehingga independensinya diragukan.
Ia menjelaskan preseden buruk khsusus mantan Ketu KPK Firli Bahuri saat masih aktif di instansi kepolisian menjadi catatan khusus untuk tim seleksi.
Sandri tak menapik jiwa korsa dan doktrin integritas yang terpatri dalam setiap prajurit TNI - Polri menjadi nilai plus bagi para pensiunannya yang ingin mengambil bagian dalam seleksi Capim dan calon Dewas KPK.
"Jiwa korsa dan doktrin integritas mereka ini jadi nilai tersendiri untuk para purnawiran yang ingin mengambil bagian," pungkasnya. (raa)
Load more