Jakarta – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) hari ini merekam enam erupsi Gunung Merapi. Sejak Kamis (8/7) pukul 00.00 hingga pukul 09.55 WIB, mereka mencatat gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah—Daerah Istimewa Yogyakarta itu sejumlah awan panas guguran.
Awan panas guguran Merapi yang pertama kali tercatat hari ini terjadi pukul 05.12 WIB.
“Awanpanas guguran #Merapi tanggal 8 Juli 2021 pukul 05.12, 05.33, dan 05.46 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo maks 35 mm dan durasi maks 100 detik. Jarak luncur terjauh 1.000 m ke arah barat daya,” tulis akun resmi @BPPTKG di Twitter.
Awan panas berikutnya terjadi pada pukul 06.15 WIB. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 milimeter dan berdurasi 110 detik.
“Jarak luncur 1.200 m ke arah tenggara,” tulis @BPPTKG.
Gunung api berketinggian 2.930 mdpl ini kemudian kembali mengugurkan awan panas pada pukul 09.38 WIB dengan jarak luncur 1,5 kilometer ke arah tenggara.
“Tanggal 8 Juli 2021 pukul 09.38 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 127detik,” cuit akun yang sama.
Menjelang pukul 10.00 WIB, gunung yang berstatus siaga sejak 5 November 2020 ini kembali mengeluarkan awan panas.
“Pukul 09.55 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 95 detik. Jarak luncur 1.100 m ke arah tenggara,” tulis @BPPTKG.
Dengan aktivitas Merapi ini, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Mereka juga meminta warga mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi. (act)
Load more