Jakarta - Potensi arsitektur di Indonesia bisa dilihat juga dari nilai seni budaya yang dikandungnya, yang masih mampu menggugah pelaku seni budaya dan pemerhati arsitektur.
Keunikan arsitektur tradisional Nusantara di seluruh Tanah Air dapat diangkat menjadi daya tarik kalangan generasi muda dan pengembangan pariwisata arsitektur bagi turis mancanegara, kita harus dapat memelihara peninggalan budaya bersejarah ini dan menyampaikannya pada khalayak luas sesuai era-nya.
Bangunan Jawa yang berarsitektur Joglo saat ini merupakan metamorfosa arsitektur masa lalu yang mudah diterima dalam era kekinian, karena bentuk, filosofi maupun konstruksinya mudah diadaptasi pada desain rumah modern.
Keunikan arsitektur Joglo – Rumah Jawa perlu terus dipelihara dan disosialisasikan, agar pengembangannya kemudian desainnya tetap berpijak pada pakem tradisi budaya yang adiluhung.
Adalah Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Ar. Ahmad Saifudin Mutaqi, IAI, AA, yang mengapresiasi seminar online tentang arsitektur Rumah Jawa yang diselenggarakan Kenari Djaja dan Majalah Asrinesia, Kamis (13/1), sebagai wacana napak tilas warisan arsitektur Nusantara.
Sudah sejak lama keduanya sangat perhatian arsitektur khas Nusantara, sehingga seminar ini dilakukan bersama IAI Daerah Istimewa Yogyakarta, daerah asal-usul budaya masyarakat Jawa Yogyakarta dan sekitarnya.
Seorang pakar ilmu Javanologi yang mendalami sejarah latar belakang bangunan tradisional Jawa, Ir. Yuwono Sri Suwito, MM dari Balai Konservasi Candi Borobudur dan Prambanan, memiliki banyak catatan penting tentang bangunan rumah Jawa kuno.
Load more