Akris menuturkan, kegiatan ini dibentuk atas dasar kepedulian kepada masyarakat yang ingin hijrah dari masa kelamnya.
Menurut dia, banyak masyarakat yang sedang dalam proses hijrah namun dipandang sebelah mata karena memiliki tato.
“Jadi awalnya itu mereka yang baru mau hijrah tatonya masih banyak di badan, itu ketika dia mau jalan ke masjid sering dipandang sebelah mata, ‘ngapain orang yang bertato masuk ke masjid.’ Padahal kan dia pengen sholat,” jelasnya.
Sejak didirikan pada tahun 2021 Akris mengatakan, Komunitas Kreatif sudah membantu lebih dari 1.000 warga untuk menghapus tatonya.
“Selama kita berdiri sudah ribuan orang yang menghapus tatonya, karena kalau setiap event itu yang dateng bisa 100 orang, ada juga 150. Ada yang dari kalangan perempuan laki-laki juga ada,” ujarnya.
Mereka yang menghapus tatonya, kata Akris, merupakan masyarakat umum yang sudah bertaubat.
Namun ada juga beberapa di antaranya berasal dari komunitas seperti komunitas punk ataupun komunitas jawara.
Load more