Video Lama Iptu Rudiana Tunjukkan Nada Ketakutan, Eks Wakapolri Soroti Sesuatu di Balik Permintaan Ayah Eky: Ada Ketakutan Apa Ini

Jakarta, tvOnenews.com - Eks Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno menyoroti video Iptu Rudiana yang muncul di awal kasus Vina mulai kembali dibicarakan publik.

Beberapa pekan setelah film Vina dan kasus pembunuhan itu kembali menjadi perhatian, Iptu Rudiana, ayah dari Eky yang juga jadi korban merilis sebuah video.

Di dalam video tersebut, Iptu Rudiana menangis dan meminta agar masyarakat tak mengangkat lagi kasus Vina dan Eky.

Iptu Rudiana mengatakan, ia tidak ingin kembali merasakan sakitnya kehilangan anak sehingga memohon agar kasus Vina tak diungkit lagi.

Meski demikian, keluarga Vina dan publik menuntut kasus ini kembali dibahas karena masih ada tersangka DPO belum tertangkap.

Pada akhirnya, hingga kini kasus Vina masih menjadi misteri dan para terpidana pun akan segera mengajukan Peninjauan Kembali (PK).

Menilik kembali video Iptu Rudiana, Oegroseno mengatakan sebenarnya ada yang bisa digali di dalamnya.

Bahkan, menurut Eks Wakapolri ini ada ketakutan di dalam video yang menunjukkan ayah Eky tersebut.

"Ya dibuka saja rekaman orang tuanya Eky pertama kali di video bicara apa. Itu ajalah. Ada rekamannya di situ ya, dari awal saya juga bisa meyakinkan ada ketakutan apa ini bapak," kata Oegroseno, di dalam wawancara dengan sebuah televisi swasta, dikutip Senin (15/7/2024).

Oegroseno menilai ada yang aneh jika sang ayah korban tidak menginginkan kasus yang belum tuntas untuk tidak dibahas kembali.

Mestinya, seperti keluarga Vina, kasus ini harus diselesaikan mengingat masih ada tersangka DPO yang belum tertangkap.

Dugaan Perkara Narkotika di Balik Kasus Vina

Pada tahun 2016 atau saat kasus pembunuhan Vina mencuat, Iptu Rudiana menjabat sebagai Kepala Unit Narkoba di Polresta Cirebon.

Namun, ia jugalah yang melaporkan pertama kali dan menangkap para tersangka kasus pembunuhan terhadap anaknya itu.

Oegroseno curiga, ada hal di balik kasus Vina dan Eky ini dan berhubungan dengan jabatan sang ayah.

Selain itu, ada kemungkinan juga jika kasus ini sebenarnya terkait dengan hal-hal lain seperti kenakalan remaja ataupun geng motor.

"Bisa juga kenakalan remaja yang berkaitan denga ya, tadi kembali, narkotika lagi," kata dia.

Sebab, ia menilai jika motif perkara ini hanya karena percintaan maka hasilnya tidak akan sampai sesadis yang ada sekarang.

Baik jasad Vina dan Eky ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan, luka di seluruh tubuh serta patah tulang.

"Karena ini terlalu sadis kalau dilihat pembunuhannya, kalau dendam biasa karena cinta mungkin ditempeleng sekali selesai, gitu aja ya. Nggak sampai dibunuh sampai berdarah-darah seperti itu," ungkap Oegroseno.

Hal inilah yang menurut dia harus didalami kembali oleh tim penyidik.

Sebab, banyak hal yang begitu membingungkan di dalam kasus ini sehingga tidak selesai sampai 8 tahun berlalu. (iwh)