Jakarta, tvOnenews.com - Terungkap detik-detik terpidana kasus Vina tiba-tiba ditangkap tahun 2016 oleh sebuah mobil tak dikenal.
Pada tahun 2016 atau saat kasus Vina dan Eky terjadi, polisi telah menangkap delapan orang terpidana yang sudah divonis penjara.
Meski demikian, kini para terpidana kasus Vina akan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) karena merasa dirinya tak terlibat pembunuhan keji tersebut.
Para terpidana kasus Vina berprofesi sebagai kuli bangunan yang pada tahun 2016 bekerja di bawah seorang mandor bernama Nurdin.
Nurdin pun menjadi salah satu orang pertama yang bertemu dengan para terpidana sebelum akhirnya ditangkap polisi pada Rabu, 31 Agustus 2016 sebagai tersangka kasus Vina.
Kejadian pembunuhan Vina dan Eky terjadi pada Sabtu, 27 Agustus 2016. Nurdin lalu bertemu para terpidana pada Senin, 29 Agustus 2016 saat bekerja.
Saat itu, Nurdin mengatakan para terpidana tidak menunjukkan tanda-tanda panik dan bekerja seperti biasa.
"Hari Senin masih kerja, Selasa masih, Rabu masih, sorenya itu," kata Nurdin, diwawancarai Dedi Mulyadi, dikutip Selasa (16/7/2024).
Ia pun mengatakan para terpidana yang bekerja dengannya masih bekerja dengan normal.
"Normal, makanya dikasih tahu anak-anak di kantor saya juga bengong, kasusnya apa?" ujar Nurdin.
Menurut keterangan dari Nurdin, penangkapan para terpidana dilakukan pada Rabu, 31 Agustus 2016 di sore hari.
Pada pagi hari sebelum penangkapan, para terpidana kasus Vina masih bekerja sebagai kuli bangunan seperti biasa.
Setelah itu, di sore hari mereka sedang berkumpul dan mengobrol bersama di dekat TKP pembunuhan.
Saat itu, masih belum ada kabar tentang kasus pembunuhan Vina di lokasi mereka berkumpul.
Tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti di dekat TKP pembunuhan. Salah satu terpidana bernama Eko pun mendekati mobil tersebut.
Menurut Nurdin, saat itu para terpidana mengira mobil itu akan bertanya alamat sehingga didekati tanpa menaruh kecurigaan sedikit pun.
Ternyata, itu adalah mobil polisi yang disebut sedang menyamar. Para terpidana pun langsung dimasukkan ke dalamnya.
"Jadi kirain si Eko mobil itu mau nanya alamat. Bukan (mobil) polisi, mobil biasa. Mobil berhenti, keluar kirain anak-anak mau nanya alamat. Nggak tahunya langsung dimasukin," kata Nurdin menjelaskan.
Nurdin pun mempertanyakan, jika memang para kuli bangunan itu sebelumnya membunuh Vina dan Eky, maka mestinya akan mejauhi TKP.
"Masa di depan TKP dia berani nongkrong kalau benar mereka juga melakukan (pembunuhan)," ujarnya.
Dijelaskan Nurdin, pemuda di sekitar TKP pembunuhan tidak pernah terlibat tawuran antar desa atau keributan lainnya.
Ia juga meragukan jika para terpidana memang melakukan pembunuhan karena saat bekerja bersamanya tidak menunjukkan tanda-tanda panik.
Sementara itu, 8 pemuda yang sudah dijatuhi hukuman itu kini bersiap mengajukan Peninjauan Kembali (PK).
Salah satu yang sudah dijadwalkan sidangnya adalah Saka Tatal, terpidana yang kini telah bebas karena pada divonis masih di bawah umur.
Sementara 7 lainnya divonis seumur hidup dan bersama pengacara dari Peradi sedang mempersiapkan PK. (iwh)
Load more