Jakarta, tvOnenews.com - Bukan menghilang, inilah alasan Abdul Pasren Ketua RT 02/RW 10 Karya Bakti sulit ditemui untuk membahas kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon 2016 lalu.
Pasren mengungkapkan alasannya secara perdana di tayangan YouTube iNews TV Eksklusif! Akhirnya RT Pasren Angkat Bicara soal Kasus Vina Cirebon - AB+ 15/07.
Ketika penanya bertanya kenapa Pasren sulit ditemui, Pasren menjawab jika dia “menghilang” demi kenyamanannya.
“Demi kenyamanan. Jadi tidak menempati rumah sendiri. Untuk kenyamanan saja, untuk aman,” kata Pasren dikutip pada Rabu (17/7/2024).
Pasren membenarkan jika dia berpindah tempat. Namun, bukan pindah dari satu tempat ke tempat lainnya secara berkala melainkan hanya pindah satu tempat saja.
Vina Cirebon. Dok: Istimewa
“Tidak pindah-pindah tempat. Hanya satu tempat. Rumahnya anak,” terang dia.
Pasren mengaku viralnya kasus pembunuhan Vina dan Cirebon ini membuatnya didatangi banyak pihak yang tidak dia kenal sebelumnya. Hal inilah yang membuatnya tidak nyaman.
“Istri saya sampai nangis. Kepikiran banyak yang nyari. Sejak kasus (Vina dan Eky Cirebon) ramai lagi,” ujar dia.
Hal senada dikatakan Kahfi anak Pasren. Anak laki-laki Pasren yang kini berusia 30 tahun itu juga merasa terganggu.
“Terganggu. Enggak nyaman aja. Enggak aman,” kata Kahfi.
Kuasa Hukum Pasren, Siswandi, pun mengatakan alasannya menjadi kuasa hukum Pasren. Dia mengaku kasihan dengan Pak RT yang menjabat di sana tahun 2013-2017 itu.
“Saya jadi kuasa hukum karena ceritanya panjang. Setelah ketemu kasihan suka dukanya Pak RT ini dengan Kahfi. Nyatanya kasus ini berkembang. Saya muncul. Saya harap tayangan ini bisa tayang secara utuh biar masyarakat paham, pendekar hukum juga paham,” kata Siswandi.
“Jangan sampai nanti masyarakat yang enggak ngerti hukum bingung, yang ngerti hukum tambah bingung. Ini yang saya perhatikan,” sambung dia.
Siswandi juga mengatakan dirinya iba terhadap Pasren dan Kahfi lantaran banyaknya berita yang simpang siung.
“Mereka enggak nyaman, mereka enggak aman. Bahkan, ada yang bilang mereka diusir warga. Enggak ada itu,” terang dia. (nsi)
Load more