Untuk mewujudkannya tersebut, tak jarang Bripka Septinus pun harus menyisihkan uang gajinya sebagai anggota polisi, untuk sekedar memberikan kue buat anak-anak agar mau kembali ke sekolah untuk belajar, dan merajut mimpinya, untuk meraih cita-cita yang lebih baik.
“Pada intinya mereka harus belajar terus, dari TK, SD, SMP, SMA, bahkan sampai Kuliah, garis tangan ada tangan tuhan,” tambahnya.
Tak hanya mengabdikan dirinya sebagai tenaga pendidik di sekolah yang nyaris tutup ini, Bripka Septinus, yang juga memiliki pengetahuan agama ini juga menjadi pelayanan bagi masyarakat sekitar dari segi keagamaan dengan menjadi pendeta, yang memberikan layanan baik di gereja ataupun di rumah-rumah warga. Tak heran jika Bripka Septinus ini mendapatkan julukan sebagai Polisi Pengajar dan Polisi Pendeta.
Atas dedikasinya yang terus mengabdikan dirinya untuk masyarakat di daerah terpencil, yang jauh dari hiruk pikuk kota ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memberikan apresiasinya dalam bentuk penghargaan Hoegeng Award 2024, tahun ini, dalam kategori Polisi Tapal Batas dan Pedalaman.
Atas dedikasinya yang melampaui tugas kepolisian, para peraih Hoegeng Award 2024, salah satunya diterima oleh Bripka Septinus Arui ini, Kapolri berharap anggota Polri khususnya peraih penghargaan dapat terus menjaga apa yang sudah diraih, mengingat proses yang panjang dilakukan dalam segi penilaian.
“Kami berharap prestasi ini dapat terus dipertahankan, karena ini melalui proses yang cukup melelahkan, dan tentunya akan menjadi inspirasi bagi anggota yang lain, untuk dapat mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh peraih award tersebut,” terang Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Melalui Hoegeng Award ini, Kapolri berharap seluruh anggota kepolisian bisa lebih dekat dengan masyarakat, dan terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di seluruh wilayah tanah air, hingga kepelosok daerah.
Load more