Jakarta, tvOnenews.com - Masyarakat saat ini khawatir akan peredaran makanan dan minuman (Mamin) ilegal China.
Produk makanan dan minuman China yang beredar diragukan keamanannya lantaran tidak ada izin BPOM termasuk tak tersertifikasi Halal.
Kekhawatiran membesar karena makanan dan minuman China ilegal sudah menimbulkan korban.
Salah satu kasus seperti terjadi di Sukabumi pada mei lalu di mana belasan siswa SDN Cidadap I, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi mengalami pusing, mual dan muntah usai membeli snack asal China bermerek 'Hot Spicy Latiru dan Latiao Strips'.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) langsung menggandeng Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) impor ilegal.
Upaya mendag itu menghalau berbagai impor ilegal termasuk mamin China yang membuat khawatir masyarakat.
“Kami minta dukungan dari Kejagung untuk membikin tim, segera melihat ke lapangan. Setelah ditemukan, tentu kami akan serahkan penegakan hukum ke Kejaksaan, kan kami enggak sanggup, agar kita bisa mengurangi barang masuk yang ilegal ini untuk melindungi industri," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam keterangannya, Rabu (17/7/2024).
Dia juga berharap Satgas impor ilegal dapat segera terbentuk.
Menurutnya, saat ini impor produk ilegal yang masuk ke Indonesia sudah masuk ke dalam taraf berbahaya.
"Lebih cepat, lebih bagus. Mudah-mudahan minggu ini karena ini sudah dalam keadaan darurat," ucap Zulhas.
Upaya Mendag itu selaras dengan permintaan Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo yang mendesak pemerintah menindak tegas pelaku impor ilegal terutama pangan berbahaya dari China.
Sebab, impor pangan ilegal dari China sangat meresahkan.
“Kalau bisa ya ini pelakunya (impor ilegal) ditelusuri sama diproses hukum siapa ini yang terlibat dalam dalam pemasokan, peredaran, dan perdagangan produk ilegal,” terang Sudaryatmo.
Dia menambahkan, masuknya produk pangan ilegal China berbahaya karena pengawasan Indonesia sangat lemah.
Hal itu menjadi celah masuknya produk pangan ilegal China yang memiliki kualitas di bawah standar dan membahayakan masyarakat.
“Di China itu ada produk bagus, ada juga produk yang standar. Kalau regulasi kita lemah dan pengawasannya juga lemah itu menjadi sasaran masuknya produk-produk dari Cina yang di bawah standar,” tutur Sudaryatmo.(lkf)
Load more