LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Tim Psikolog Beberkan Penyebab Penyidik Polda Jabar Panik saat Memeriksa Pegi Setiawan, Ternyata Ada Hal Besar di Kasus Vina Cirebon
Sumber :
  • istimewa

Terang-benderang! Tim Psikolog Ungkap Penyebab Penyidik Polda Jabar Panik Memeriksa Pegi Setiawan, Ternyata Ada Hal Besar di Kasus Vina Cirebon

Salah satu tim psikolog yang memeriksa kejiwaan Pegi Setiawan, Nurafni membeberkan penyebab penyidik Polda Jabar panik menangani kasus pembunuhan Vina dan Eky.

Kamis, 18 Juli 2024 - 07:07 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu tim psikolog yang memeriksa kejiwaan Pegi Setiawan, Nurafni membeberkan penyebab penyidik Polda Jabar panik menangani kasus pembunuhan Vina dan Eky.

Nurafni menyampaikan kepanikan yang terjadi bukan hanya terhadap penyidik Polda Jabar, melainkan semua pihak yang terlibat dalam penyidikan kasus Vina Cirebon.

"Jadi, kalau saya lihat panik, enggak hanya Polda-nya, tampang panik gitu, tapi di dalam proses hukum ini memang kayaknya seua berusaha dengan kepentingan dan kemauan sendiri-sendiri," ujar Nurafni dalam tayangan YouTube Diskursus Net dilansir, Kamis (18/7/2024).

Afni menjelaskan terdapat catatan penting saat pihaknya memeriksa Pegi Setiawan dalam penyidikan yang dilakukan Polda Jabar.

Dia mengungkit kasus tersebut mulai ramai seusai viral film Vina: Sebelum 7 Hari.

Baca Juga :

Menurutnya, seusai viral, kondisi pemeriksaan psikologi Pegi Setiawan turut mendapat sorotan.

Terlebih, dia mengaku terkejut seusai Polda Jabar membocorkan hasil tes psikologi Pegi Setiawan saat sidang praperadilan di PN Bandung.

"Yang menjadi catatan bagi kami mungkin yang memeriksa itu adalah bagaimana ketidakkondusifan ini yang jadi ramai gitu. Kita periksa dan terhadap data mungkin saya lebih ke situ ininya ya," jelasnya.

Dia menerangkan dalam proses hukum, tersangka juga terdapat batas waktu selama penyidikan di kepolisian.

Oleh karena itu, dia mengatakan itu bisa menjadi salah satu faktor timbulnya kepanikan penyidik Polda Jabar.

"Kalau orang ditangkap itu ada batas waktu ya. Nah tampaknya kalau dibilang panik di situ. Ini harus selesai, tapi untuk mencari data lebih banyak itu tidak mudah gitu. Jadi, bukan hanya kendala di polisinya saja, kami lihat misalnya untuk kami sendiri psikolog aja mungkin lawyer sendiri belum ngerti kami itu mau ngapain gitu ya," kata dia.

Selain itu, Afni mengatakan Pegi Setiawan diperiksa sebagai tersangka undang-undang perlindungan anak, persetubuhan, dan pembunuhan berencana.

Namun, dia mengaku pihaknya belum mendapatkan poin adanya keterkaitan tindak pidana dari Pegi Setiawan terkait kasus tersebut.

"Saya lihat beberapa pasal ya ada undang-undang perlindungan anak untuk 81 ya, persetubuhan, kemudian (pasal) 340-nya juga ada pembunuhan berencana (pasal) 338 juga ada. Nah hanya saya sampai dengan akhirnya saya hentikan dulu. Sebab, memang saya belum menemukan keterkaitan dengan tindak pidana gitu ya," sebutnya.

Dia kembali menyinggung soal kepanikan yang terjadi selama proses hukum Pegi Setiawan.

Menurutnya, semua pihak dalam hal ini penyidik Polda Jabar pun merasakan dipacu dengan waktu.

"Kalau memang dibilang panik itu enggak hanya (penyidik) ini saja yang panik, berburu dengan waktu, berpacu dengan administrasi mungkin yang harus diselesaikan. Terus kemudian ya APH (Aparat Penegak Hukum) di sini dengan mekanismenya sendiri-sendiri gitu. Jadi, saya lihat memang semua juga riuh," imbuhnya.

Kepanikan ada di Polda Jabar

Mantan Wakapolri, Komjen (Purn) Oegroseno menyebut terdapat kepanikan yang terjadi pada penyidik Polda Jabar.

Bahkan, dia menilai kepanikan tersebut juga dirasakan Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus.

"Ya kompetensi sih tidak terlalu ya, integras ada kepanikan. Panik menghadapi kasus ini harusnya kan saya bilang Polda Jabar jangan dibiarkan sendiri harusnya ada tim dari Mabes Polri yang memberikan asistensi," ujar Oegroseno.

Psikolog forensik, Reza Indragiri pun membandingkan kepanikan yang bisa dilalui Polda Jabar seharusnya tidak bisa dikatakan begitu saja.

Sebab, dia menilai Polda Jabar termasuk kelas yang cukup diperhitungkan.

"Mana yang terbaik Pak kalau kita bicara Polda di maaf Indonesia Timur, bukan maksud merendah kan ya kan di Polda ada juga kelas-kelasnya kan, Pak kalau kita bicara Polda di kawasan Indonesia Timur masuk akal Pak ada kata kepanikan. Ini kita bicara Polda Jabar. Pak Kapoldanya itu mantan KPK, Pak masih bisa Pak kita gunakan kata kepanikan mewarnai psikologinya penyidik tahun 2024," sahut Reza.

"Nah, Itulah namanya kepemimpinan Pak. Jadi, mengambil keputusan kalau teorinya tentang diskresi mengambil keputusan itu sudah diberikan sejak pangkat kapten atau AKP sekarang ya itu di PTIK. Nah, ini kan ada  risiko yang harus dikalkulasi itu pelajarannya ada dalam manajemen kepolisian," tutur Oegroseno.

"Nah ini mungkin dalam situasi yang percepatan waktu kan kalau sudah, kan waktu berjalan argonya nih. Nah itu mungkin tidak diterapkan di situ," tambahnya.(lgn)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Betrand Peto Akui Pernah Diultimatum Ruben Onsu Soal Sarwendah Sebelum Hal ini Terjadi, Onyo Diminta Lakukan...

Betrand Peto Akui Pernah Diultimatum Ruben Onsu Soal Sarwendah Sebelum Hal ini Terjadi, Onyo Diminta Lakukan...

Betrand Peto mengungkap bahwa pernah mendapat ultimatum dari Ruben Onsu terkait isu miring Onyo dengan ibu angkatnya, Sarwendah. Onyo diminta lakukan hal ini...
Kejutan! Megawati Hangestri Comeback, Megatron Sukses Bawa Tim Voli Putri Jatim Tembus Final PON 2024

Kejutan! Megawati Hangestri Comeback, Megatron Sukses Bawa Tim Voli Putri Jatim Tembus Final PON 2024

Megawati Hangestri berhasil membuat kejutan dengan kembali memperkuat tim voli putri Jawa Timur (Jatim) tembus ke final Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024.
Mepet Waktu Pendaftaran Timnas Indonesia Jadi Alasan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Ambil Sumpah WNI di Belanda, Bakal Bolak-balik ke Kedubes RI 

Mepet Waktu Pendaftaran Timnas Indonesia Jadi Alasan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Ambil Sumpah WNI di Belanda, Bakal Bolak-balik ke Kedubes RI 

Mees Hilgers dan Eliano Reijnders telah mendapatkan rekomendasi pemberian kewarganegaraan oleh Komisi III dan X DPR RI. 
Bek Tengah Numpuk, Reaksi Tak Biasa Justin Hubner soal Persaingan Ketat Bek Tengah Timnas Indonesia, Katanya ...

Bek Tengah Numpuk, Reaksi Tak Biasa Justin Hubner soal Persaingan Ketat Bek Tengah Timnas Indonesia, Katanya ...

Tak gentar, bek tengah timnas Indonesia, Justin Hubner memberikan pandangannya soal persaingan di bek tengah yang kini makin menumpuk pemainnya, ada Jay Idzes.
bank bjb Raih Penghargaan Terbaik dalam Mendukung UMKM dengan Inovasi Digital

bank bjb Raih Penghargaan Terbaik dalam Mendukung UMKM dengan Inovasi Digital

bank bjb mengambil langkah aktif dalam upaya mendukung UMKM melalui program-program unggulan hingga meraih penghargaan Pengembangan UMKM Terbaik dari IWEB.
Terkuak! Alasan Ibu Tiri di Cilincing Tega Aniaya Dua Bocah Perempuan Hingga Kondisinya Mengenaskan

Terkuak! Alasan Ibu Tiri di Cilincing Tega Aniaya Dua Bocah Perempuan Hingga Kondisinya Mengenaskan

Seorang ibu muda di Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara tega menganiaya dua anak tirinya yang masih berusia 6 tahun dan 4 tahun.
Trending
Jelang Timnas Indonesia Kontra Bahrain dan China, Mees Hilgers Peringatkan Jay Idzes dkk Satu Hal Ini demi Lolos ke Piala Dunia 2026

Jelang Timnas Indonesia Kontra Bahrain dan China, Mees Hilgers Peringatkan Jay Idzes dkk Satu Hal Ini demi Lolos ke Piala Dunia 2026

Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Mees Hilgers memperingatkan Jay Idzes dkk satu hal penting jelang melawan Bahrain dan China demi lolos ke Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia U-17 Main Lawan Swiss Malam Ini, 5 Pemain Ini Bakal Menjadi 'Senjata' Nova Arianto

Timnas Indonesia U-17 Main Lawan Swiss Malam Ini, 5 Pemain Ini Bakal Menjadi 'Senjata' Nova Arianto

Timnas Indonesia U-17 akan bertanding melawan Swiss pada Rabu (18/9/2024) malam nanti WIB untuk pentas Pinatar Supercup 2024, yang akan diadakan di Spanyol.
Setelah Gabung Timnas Indonesia, Wak Haji Ragnar Oratmangoen Baru Blak-blakan Bilang Ketidaksukaannya Terhadap Indonesia, Sejujurnya...

Setelah Gabung Timnas Indonesia, Wak Haji Ragnar Oratmangoen Baru Blak-blakan Bilang Ketidaksukaannya Terhadap Indonesia, Sejujurnya...

Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia asal Belanda, Ragnar Oratmangoen bicara jujur soal ketidaksukaannya terhadap Indonesia, usai gabung Skuad Garuda. Katanya
Ikut Sarwendah atau Ruben Onsu? Tak Disangka, Ternyata Betrand Peto Malah Lebih Pilih…

Ikut Sarwendah atau Ruben Onsu? Tak Disangka, Ternyata Betrand Peto Malah Lebih Pilih…

Setelah perceraian Ruben Onsu dan Sarwendah, Betrand Peto justru lebih pilih tinggal bersama Sarwendah. Kebebasan menjalani hobi jadi salah satu alasannya.
Mengerikan, Dampak Gempa di Kabupaten Bandung pada Rabu 18 September 2024, Semua Warga Diminta Harus Waspada

Mengerikan, Dampak Gempa di Kabupaten Bandung pada Rabu 18 September 2024, Semua Warga Diminta Harus Waspada

Beredar adanya foto dan video dampak dari gempa berkekuatan magnitudo 5,0 yang mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang berlangsung Rabu (18/9/2024).
Padahal Masih Bulan Depan, Media Vietnam Sudah Berani Bilang Begini Soal Timnas Indonesia Lawan Bahrain dan China

Padahal Masih Bulan Depan, Media Vietnam Sudah Berani Bilang Begini Soal Timnas Indonesia Lawan Bahrain dan China

Media Vietnam prediksi nasib Timnas Indonesia saat menghadapi Bahrain dan China, masih Oktober mendatang tapi media Vietnam sudah bahas skuad Shin Tae-yong
Media Belanda Bocorkan 3 Sosok Penjegal Rafael Struick di ADO Den Haag yang Bikin Striker Timnas Indonesia Itu Minggat ke Brisbane Roar 

Media Belanda Bocorkan 3 Sosok Penjegal Rafael Struick di ADO Den Haag yang Bikin Striker Timnas Indonesia Itu Minggat ke Brisbane Roar 

Media Belanda mengungkapkan tiga sosok penjegal Rafael Struick di ADO Den Haag yang membuat striker Timnas Indonesia itu pindah ke klub Liga Australia, Brisbane Roar.
Selengkapnya