Sebagai regulator, SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama.
Misi mereka termasuk mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 juta standar kaki kubik gas per hari pada 2030.
Untuk mendukung tujuan ini, SKK Migas mengembangkan sistem informasi geospasial (GIS) sebagai alat pemantauan dan pertukaran data, serta manajemen data hulu migas nasional.
Analis Senior Manajemen Data Perminyakan SKK Migas, Adji Arwinda, mengatakan penggunaan teknologi geospasial memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara pemangku kepentingan industri hulu migas, terutama perusahaan Kontrak Kerja Sama (KKKS).
“Pemetaan berbasis web memungkinkan SKK Migas dan KKKS berkolaborasi dan berbagi wawasan dengan tata kelola data yang transparan, berkualitas, dan sesuai dengan standar pelaporan. Penggunaan teknologi GIS akan meningkatkan aktivitas eksplorasi, mendorong investasi, dan pada akhirnya meningkatkan produksi minyak dan gas,” ujar Adji dalam keterangannya, pada Kamis (18/7/2024).
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta meraih SAG Award atas pemanfaatan sistem informasi geospasial di situs jakartasatu.jakarta.go.id.
Situs ini merupakan sarana komunikasi serta visualisasi peta dan data dari program Jakarta Satu (pengembangan one map, one data, one policy), yang digunakan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan dapat diakses oleh masyarakat luas.
Load more