"Walaupun hanya obrolan sederhana, ditanya sama temannya, sama keluarganya, 'kamu apa sih yang terjadi dulu?' itu aura kemarahannya, gestur tubuhnya seperti menyimpan kepahitan yang luar biasa," kata Titin, diwawancarai tvOne, dikutip Jumat (19/7/2024).
Setelah kasus Vina kembali ramai, Saka Tatal kemudian dipaksa harus merekonstruksi kejadian yang menimpa dirinya di tahun 2016.
"Peristiwanya betul, dia dianiaya, dia dilakukan perbuatan yang menurut dia itu sangat luar biasa menyakitkan, tetapi ketika berbicara saat ini sepertinya diimbangi dengan amarah yang luar biasa," sambungnya.
Ia khawatir, jika emosi Saka Tatal tidak stabil di saat sidang PK mendatang justru akan terlontar kata-kata yang merugikan dirinya.
Di dalam sidang PK mendatang, Titin berharap kliennya itu dalam kondisi yang lebih stabil dan nyaman.
"Kalaupun dia harus bercerita atas apa yang terjadi, itupun bercerita dengan tenang, bukan dalam kondisi yang emosinya naik turun," kata dia lagi.
Sementara itu, diketahui bawha sidang PK Saka Tatal akan digelar pada 24 Juli 2024 mendatang. (iwh)
Load more