"Kalau tidak ada reformasi tidak ada anak buruh bisa jadi gubernur tidak ada reformasi tidak ada anak petani bisa jadi Bupati wali kota tidak ada reformasi tidak ada anak tukang kayu jadi presiden," ungkapnya.
Hal itu, sambungnya, jauh berbeda pada saat era Orde Baru yang dimana, seluruh birokrat harus dipilih oleh penguasa yang saat itu dipimpin oleh Presiden kedua Soeharto.
"Dulu kan semua kita tahu bahwa yang bisa jadi pejabat dari RT/RW, lurah, camat itu pasti Golkar, tapi karena ada peristiwa 27 Juli reformasi maka ada satu perubahan yang dahsyat yaitu bisa semua anak rakyat mimpinya bisa tercapai," tuturnya. (aha/rpi)
Load more