Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan layanan keimigrasian, termasuk pengawasan pada aktivitas pelintasan di perbatasan.
"Kalau jumlahnya kurang akan ditambah dari Kupang," ucapnya.
Lebih lanjut, kata dia, Imigrasi Atambua telah berkoordinasi dengan Keuskupan Atambua untuk memberikan layanan pembuatan paspor dengan sistem jemput bola berdasarkan data dari paroki.
Pembuatan paspor secara kolektif tersebut merupakan dukungan dari Imigrasi Atambua agar umat yang hendak mengikuti momen akbar tersebut tidak perlu jauh-jauh ke perbatasan untuk membuat paspor.
Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan, Kantor Imigrasi Atambua pun mengimbau masyarakat agar berangkat ke Dili jauh-jauh hari sebelum kedatangan Paus Fransiskus untuk mencegah penumpukan.
Dia berharap masyarakat menaati aturan dan imbauan keuskupan setempat.
"H-1 sebelum acara itu pelintasan sudah steril sehingga masyarakat diimbau dari H-4 sampai H-2 untuk melintas ke Dili," pungkasnya. (ant/nsi)
Load more