Dampak mengerikan Judol ini tak hanya menyasar orang dewasa, namun generasi emas Indonesia juga.
Dalam catatan tvOnenews.com, Satgas Pemberantasan Judi Online mendeteksi sebanyak 2 persen atau 80 ribu anak usia di bawah 10 tahun menjadi pelaku judi. Anak-anak tersebut berstatus pelajar.
“Perlu ada kerja sama dengan instansi terkait untuk memblokir akses ke situs-situs judi online di lingkungan sekolah,” kata Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina saat dihubungi, Selasa (2/7).
Ia prihatin, banyak anak yang terjerumus judi online. Padahal, seharusnya anak seusia itu berada dalam lingkungan pendidikan yang positif.
“Fakta bahwa anak-anak di bawah usia 10 tahun sudah terlibat dalam judi online, menunjukkan adanya celah besar dalam pengawasan dan edukasi,” ungkap Elva.
Selain itu, tidak hanya kepada anak-anak generasi emas Indonesia saja. Namun, virus judol ini juga menyasar TNI dan Polri.
Di mana dalam catatan tim tvOnenews.com, tak sedikit anggota Polri dan TNI menjadi korban judi online (Judol).
Satu di antaranya, Polwan Cantik Briptu FN (28) yang nekat membakar suaminya sendiri yang sesama anggota Polri, yaitu Briptu RDW (27) hingga tewas.
Korban tewas mengenaskan dibakar oleh istrinya di Asrama Polisi Mojokerto pada Sabtu, 8 Juni 2024. Setelah diusut, motif Briptu FN membakar Briptu RDW hingga tewas rupaya dipicu kegemaran korban yang sering bermain judi online.
Kemudian, pada 4 Juni 2024, seorang prajurit TNI AD berinisial Prada PS ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar OB Rumah Sakit Lapangan Yonkes 1/YKH/1 Kostrad di Jalan Cimandala Raya, Kabupaten Bogor.
Prada PS ditemukan tewas dalam kondisi leher terlilit kabel listrik. Belakangan dicurigai bahwa prajurit muda tersebut terjerat judi online.
Hal itu merujuk pada pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyinggung soal maraknya anak muda yang terlibat judi online saat ditanya soal kematian Prada PS.
"Kemungkinan besar, sekarang lagi banyak tren memang anak-anak ini judi-judi online seperti itu lah," kata Maruli.
Selain itu, di Sumut, rumah wartawan dibakar dan satu keluarga tewas. Hal ini karena seorang wartawan bernama Sampurna Pasaribu, memberitakan soal judi online di Sumut, tepatnya di Kabupaten Karo.
- Pandangan Pakar soal Judi Online
Sontak, kasus judi online ini menyita perhatian publik, hingga menuai komentar pakar dari berbagai akademisi.
Load more