Selama bekerja di sana, dia mengetahui Aep pernah bermasalah dengan anak-anak yang nongkrong di depan SMP yang letaknya dekat dengan tempat steam.
Meskipun kala itu dia sedang tidak masuk kerja, Dede tahu Aep dipukuli mereka lantaran dia dan salah satu anak punk bernama Aceng pernah membawa perempuan yang bukan muhrimnya.
Tak hanya “masalah” itu, Dede juga tahu jika Aep masuk dalam pusaran kasus pembunuhan Vina Cirebon. Karena Aep, Dede pun masuk ke dalam pusaran tersebut.
“(Tahu ada pembunuhan) Dua hari setelah kejadian. Dengar-dengar ada kecelakaan. Yang ngajak saya jadi saksi Aep. (Diajak jadi saksi) sesudah penangkapan. Kurang lebih dua sampai tiga hari penangkapan jadi saksi,” kata Dede.
Dede pun menceritakan kronologinya.
“Awalnya malam-malam Aep telepon, ‘De antar ke Polres’. Posisi saya di rumah,” terang dia.
Load more