Jakarta – Meningkatnya laju penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta, menimbulkan fenomena baru bagi sebagian warga Ibu Kota yang tinggal di bantaran rel kereta api (KA) Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Mereka kini ramai-ramai rutin berjemur di bawah sinar matahari karena tak mau tertular penyakit mematikan itu.
Warga duduk di rel yang tak jauh dari rumahnya. Sejumlah wanita berjemur sambil sarapan dan bercengkerama. Sementara para lelaki paruh baya duduk menyebar, beberapa di antaranya berjemur sambil berolahraga.
Ketika kereta commuter line melintas, para pemburu sinar matahari ini buru-buru ke pinggir. Kemudian kembali lagi ke tempat berjemurnya setelah ular besi itu berlalu.
“Dari pagi jam 6, saya tiga jam di sini sampai jam 9. Saya berjemur karena kata yang sudah berpengalaman, bisa menaikkan panas badan jadi jauh dari virus Covid itu,” tutur Genik Gonjang, lelaki yang sudah terlihat berkeringat akibat berjemur lama.
Menurutnya, cara ini ampuh agar tidak tertular virus corona.
“Alhamdulillah saya belum pernah kena covid,” ujarnya percaya diri.
Genik mengaku sudah sering berjemur di rel ini, sehingga tak takut tertabrak kereta listrik yang kerap kali melintas.
“Ya pas ada kereta, kan ada yang jaga, nanti ditiup peluit. Kalau ada bunyi kita minggir langsung, sadar diri saja,” kata Genik.
Seorang warga lain Sukaesih mengatakan, berjemur telah lama menjadi kebiasaannya. Dia dan teman-teman sesama ibu rumah tangga bisa berjam-jam menghangatkan tubuhnya sambil ngobrol banyak hal.
“Kalau matahari sudah kelihatan kami berjemur, sekitar jam 7 sampai jam 9 atau 10 masih berjemur. Semakin mataharinya terik, semakin terasa panas dan enak di badan,” ungkap Sukaesih.
Masyarakat setempat terpaksa memanaskan badannya dengan sinar matahari di rel KA, karena kesulitan mendapat tempat lain yang terpapar sang surya. Maklum, tempat mereka tinggal merupakan permukiman yang sangat padat dan rapat sehingga menyulitkan sinar matahari untuk menembus celah di gang-gang sempit itu. (yoga/act)
Load more