Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah China meminta jaminan keamanan bagi warganya yang berada di kawasan Myanmar utara, menyusul klaim bahwa kelompok bersenjata dari etnis minoritas telah menguasai satu kota di Negara Bagian Shan yang berbatasan dengan China.
"Kami meminta pihak-pihak terkait di Myanmar menjunjung tinggi dialog dan konsultasi, mengakhiri permusuhan sesegera mungkin, menyelesaikan perselisihan secara damai, menghindari eskalasi," kata juru bicara Kemenlu China Mao Ning kepada pers di Beijing, mengutip Antara pada Jumat (26/7/2024).
Media lokal Myanmar yang dikuasai oleh kelompok Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) melaporkan bahwa kelompok itu sepenuhnya merebut markas komando Militer Timur Laut di kota Lashio yang dihuni sekitar 150.000 orang.
Lashio berada di Negara Bagian Shan di wilayah utara, sekitar 120 kilometer dari perbatasan China. Kota ini direbut setelah 23 hari pertempuran dengan pasukan junta.
"Kami juga meminta keselamatan orang-orang yang tinggal di wilayah perbatasan, lokasi proyek, bisnis, dan personel China di Myanmar." ujar Mao.
"China akan terus mendorong perundingan perdamaian dan mendorong Myanmar utara untuk menjaga momentum gencatan senjata dan perundingan damai," kata jubir, menambahkan.
Mao menyebut pemerintah China terus memantau dengan cermat situasi di Myanmar utara.
Load more