Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menyampaikan kekhawatiran atas situasi di Jalur Gaza, ketika bertemu kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu.
Kepada Netanyahu, Harris mengatakan bahwa apa yang telah terjadi di Gaza selama sembilan bulan terakhir sebagai peristiwa yang menghancurkan.
Dia mengacu pada dokumentasi dan foto anak-anak yang tewas akibat perang, atau orang-orang yang putus asa dan lapar berusaha menyelamatkan diri dengan mengungsi berkali-kali.
"Kita tidak bisa berpaling dari tragedi ini. Kita tidak bisa membiarkan diri kita mati rasa terhadap penderitaan. Dan saya tidak akan tinggal diam," kata Harris kepada wartawan, setelah pertemuan mengutip Antara Jumat (26/7/2024).
Pertemuan yang berlangsung tertutup itu diadakan sehari setelah Netanyahu berpidato di Kongres AS, di mana dia mengklaim bahwa perang di Gaza, sepanjang sejarah perang perkotaan, merupakan yang paling rendah rasio antara korban prajurit dan warga sipil.
Padahal, sebanyak lebih dari 38.800 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas, sementara lebih dari 89.400 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Selama lebih dari sembilan bulan sejak serangan, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Load more