Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencoba memperluas wilayah ekspor produk perikanan hal ini disebabkan Amerika Serikat terdampak kondisi ekonomi global yang tak menentu.
Hal itu dia sampaikan dalam Konferensi Pers Kinerja KKP Semester I Tahun 2024 yang diselenggarakan di Gedung Mina Bahari KKP, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024).
"Kondisi ekonomi global sedang naik turun terutama di Amerika Serikat, dari sisi ini kami berusaha untuk antisipasi. Kami melakukan upaya-upaya untuk memperluas pasar dan membuka pasar di kawasan baru," tutur dia.
"Kawasan yang belum tergarap selama ini, itu adalah si kawasan Timur Tengah dan di beberapa kita tingkatkan juga di pasar baru yakni Korea, Hong Kong, untuk komoditas-komoditas tertentu," sambung dia.
Budi mengklaim bahwa KKP juga aktif berpartisipasi pada Expo Internasional untuk mempromosikan produk perikanan, seperti gelaran di Barcelona hingga Amerika Serikat.
Bahkan lewat event yang digelar tiga hari itu, Indonesia berhasil mencatat transaksi mencapai Rp151 miliar.
"Sisi lain, bahwa bagaimana memperkuat pasar dari ikan selain ekspor juga meningkatkan akses pasar dalam negeri, jadi kami juga mendorong kerja sama para pemilik ikan yang memiliki produk-produk komoditas ikan," tandas dia.
Sementara itu, terkait dengan Uni Eropa, Budi mengatakan pemerintah melalui KKP tengah melakukan upaya diplomasi ekonomi untuk menurunkan tarif.
Sebagai informasi, Amerika Serikat mash menjadi negara utama tujuan ekspor produk perikanan Indonesia dengan nilai ekspor sebesar USD889,39 juta, selanjutnya diikuti Tiongkok sebesar USD556,04 juta.
ASEAN sebesar USD353,93 juta, Jepang dengan nilai ekspor sebesar USD285,47 juta, dan Uni Eropa sebesar USD193,35 juta. (agr/dpi)
Load more