Permainan itu dirancang untuk membantu siswa memahami langkah-langkah penting dalam menghadapi bencana.
Dalam permainan Monopoli, misalnya, siswa belajar tentang risiko bencana di berbagai “lokasi” pada papan permainan dan bagaimana mengelola sumber daya secara efektif untuk memperkuat ketahanan terhadap bencana.
Sementara itu, TTS memberikan pengetahuan tentang terminologi mitigasi, istilah-istilah dan tanda atau hal yang harus diketahui tentang gempa.
Ketua Tim LIGAMITBA, Amanda Permatasari menjelaskan, bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga ingin membangun hubungan erat antara institusi pendidikan tinggi dan masyarakat.
“Kami berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan bencana sejak dini dan menjadi langkah awal untuk mengembangkan lebih banyak inisiatif serupa di daerah lain yang rawan bencana,” ungkap Amanda, Jumat (27/7/2024).
Program ini mendapat sambutan hangat dari siswa dan pihak sekolah, terlihat dari para siswa di SDN Ibu Jenab 2 yang antusias mengikuti setiap sesi permainan.
“Belajar tentang gempa bumi jadi lebih seru. Sekarang saya tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa,” beber salah satu siswa, Prana.
Load more