Jakarta, tvOnenews.com - Universitas Bung Karno (UBK) bersama dosen dari sejumlah kampus lainnya memulai penelitian kolaboratifnya di Kepulaun Seribu, Jakarta Utara.
Penelitian kolaboratif itu berupa Konsep Penggunaan Teknologi Digital Bawaslu sebagai Fungsi Pelayanan Masyarakat Melaporkan Dugaan Pelanggaran Pemilu tersebut.
Hal tersebut merupakan program Penelitian Kerjasama Dalam Negeri (PKDN) Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Reskotr UBK sekaligus Ketua Penelitian, Didik Suhariyanto menyatakan bahwa penelitian ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa proses pemilu di Indonesia semakin transparan dan akuntabel.
"Kami percaya bahwa teknologi digital memiliki peran penting dalam memperkuat sistem pengawasan pemilu. Melalui penelitian ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan pemilu yang lebih bersih dan jujur,” kata Didik dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (27/7/2024).
Sementara itu, Ketua Bawaslu Pulau Seribu, Rahadi Pramono menyambut baik kerja sama ini dan berharap hasil penelitian dapat segera diimplementasikan dalam pengawasan pemilu mendatang.
“Dengan kolaborasi ini, kami ingin memastikan bahwa pengawasan pemilu dapat dilakukan dengan lebih canggih dan akurat, sehingga dapat mencegah berbagai bentuk kecurangan dan pelanggaran,” kata Rahardi Pramono.
Penelitian ini akan melibatkan berbagai ahli dari bidang teknologi informasi, hukum, dan ilmu politik, serta akan berlangsung selama 12 bulan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi Bawaslu dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam sistem pengawasan pemilu yang ada.
Dengan adanya penelitian kolaboratif ini, UBK dan Bawaslu menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi guna memastikan proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan lebih baik dan transparan. (raa)
Load more