Jakarta, tvOnenews.com - Ratusan pengunjuk rasa dilaporkan meninggal dunia akibat luka tembak buntut protes mahasiswa anti-kuota pekerjaan publik di ibu kota Dhaka.
Berdasarkan laporan Anadolu, pihak rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Dhaka Medical College (DMCH) dan pos polisi rumah sakit yang khusus memberikan informasi, menolak memberikan informasi terbaru.
Namun surat kabar lokal berbahasa Inggris New Age melaporkan pada Sabtu (27/7/2024) bahwa dua orang yang terluka parah meninggal Sabtu dini hari, saat menjalani perawatan di DMCH, sehingga jumlah korban tewas akibat kekerasan baru-baru ini menjadi sedikitnya 211 di seluruh negeri.
Kemudian, lebih dari 1.600 orang yang terluka masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Sementara itu, pemerintah mengumumkan akan melanjutkan jam malam militer pada Sabtu hingga delapan hari berturut-turut dengan mengatakan bahwa jam malam akan dilanjutkan sampai situasi membaik.
Namun, jam malam tetap diberi jeda selama sembilan jam mulai pukul 8:00 pagi.
Load more