Produksi susu nasional saat ini hanya mampu menyuplai 20% dari total kebutuhan susu nasional.
Kondisi ini memang sudah berjalan cukup lama dan cenderung stagnan, bahkan diperparah dengan adanya Kejadian wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menurunkan populasi ternak sapi perah sebanyak ±10% dan produksi susu segar sebanyak ±30%.
Untuk itu pemerintah akan terus mempercepat perluasan kawasan pengembangan sapi perah nasional.
Sebagai inisiatif untuk mendukung percepatan perluasan pengembangan sapi perah nasional, program kemitraan ini memiliki 4 (empat) strategi besar, yaitu meningkatkan kapasitas praktek peternakan sapi perah dan pengolahan susu segar, termasuk pengembangan bisnis terkait; lalu menguatkan infrastruktur dalam peningkatan kualitas susu.
Kemudian, uji coba dan inovasi, termasuk regenerasi sapi perah dan pencatatan digital atas kuantitas/kualitas susu dan kesehatan ternak; dan aksi mitigasi dan resiliensi atas perubahan iklim melalui biogas dan penyediaan sarana air bersih.
Program kemitraan yang telah diadakan Sarihusada diharapkan secara nyata dapat berdampak baik terhadap berbagai pihak yang terlibat dalam produksi susu sapi segar di daerah Daerah Istimewa Yogyakarta juga Provinsi Jawa Tengah.
Sementara, Rachmat Hidayat sebagai Government and External Scientific Affairs Director Danone Indonesia menambahkan program pemberdayaan peternak dan koperasi ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan juga kualitas susu yang masih terbatas, sejalan dengan upaya meningkatkan penghasilan keluarga peternak, termasuk meningkatkan keuntungan di rantai bisnis koperasi.
“Meski program ini masih terus berjalan hingga penghujung tahun 2025, namun dampak positif dari penerapan praktek peternakan sapi perah yang baik, termasuk pengobatan dan vaksinasi pasca wabah PMK, serta arisan sapi; telah terlihat diantaranya adalah peningkatan kadar protein susu sebesar 15,2% dari 2 koperasi yang didampingi. Keberhasilan program ini kedepannya tentu tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak," ungkap dia.
Dalam lokakarya, dijelaskan dalam satu tahun penyelenggaraan program telah diadakan pelatihan dan penyuluhan yang lebih rutin yang berimbang dengan mempelajari teori juga mengadakan praktek langsung.
Joko Purnomo selaku Ketua Pengurus KJUB Puspetasari menjelaskan, manfaat yang nyata lewat program ini, sebagai koperasi kami lebih memahami manajemen bisnis dan peternakan yang lebih tertata.
Load more