Jakarta, tvOnenews.com - Sejarah prestasi dan perjalanan terus terukir di Sekolah Bahasa (Sebasa) Lemdiklat Polri yang telah berdiri sejak tahun 1994 silam.
Teranyar, semakin banyak perubahan dan perkembangan sekolah tersebut usia dipimpin oleh Kasebasa Lemdiklat Polri, Kombes Dhani Hernando yang menjabat sejak bulan April 2019.
Alumni Akpol 1993 Pesat Gatra yang menguasai tiga bahasa asing yakni Inggris, Prancis dan Belanda serta banyak berpengalaman dengan penugasan internasional membuat Sebasa bertransformasi lebih maju.
Perkembangan dilakukan mulai dari manajemen media sosial dengan mengaktifkan kembali akun media sosial Sebasa serta renovasi infrastuktur seperti penambahan kelas, akomodasi untuk peserta mancanegara dan penghijauan lingkungan.
Tidak hanya berhenti di situ, Dhani turut memberi nama Bumi Poliglot Bhayangkara yang tertuang pada Surat Keputusan Kasebasa Nomor: Kep/04/II/2021 tanggal 19 Februari 2021.
"Istilah tersebut mengandung makna bahwa Sebasa merupakan tempat bagi Insan Bhayangkara yang memiliki keterampilan berbagai bahasa asing," kata Dhani dalam keterangannya, Jakarta, Senin (29/7/2024).
Dhani memiliki gagasan untuk membuka kelas bahasa Korea sebagai langkah prediktif sesuai dengan kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ditambah, hal itu dilakukan untuk menghadapi Korean Wave yang sudah berpengaruh masif di dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
"Setelah disiapkan setahun, pada tahun 2022 Sebasa mempunyai program baru kelas bahasa Korea dan banyak anggota Polri yang berminat untuk mengikuti program tersebut," katanya.
Polri berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia dengan mengirimkan anggota yang bergabung dalam misi PBB yaitu FPU (Formed Police Unit) dan IPO (Individual Police Officer).
Untuk saat ini para personel terpilih ditugaskan di Frankofon berupa negara yang berbahasa Prancis seperti Republik Afrika Tengah, Kongo, Sudan Selatan dan Mali.
Sebelum pelaksanaan tugas di misi perdamaian, pasukan-pasukan Peacekeepers dibekali bahasa Prancis oleh pengajar Sebasa tentang cara berkomunikasi dalam bahasa asing itu dan tentang peraturan di misi PBB.
"Selama ini kontingen Polri di Misi PBB selalu mendapat pujian dan apresiasi dari PBB dan kontingen Negara yang mengirimkan pasukan PBB karena persiapan yang hampir sempurna," kata Dhani
"Termaksud bahasa Prancisnya bahkan kemampuan bahasa Prancis FPU Indonesia dinilai yang terbaik oleh PBB diluar Negara Frankofon," sambungnya.
Sebasa juga berkontribusi untuk membantu proses penyidikan tindak pidana di Bareskrim Polri sebagai juru bahasa.
Pada akhir tahun 2022 Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto memberikan penghargaan kepada 9 Personel Sebasa yang membantu proses penyidikan sebagai juru bahasa antara lain Inggris, Arab, Mandarin, Jepang.
Bahasa asing merupakan kompetensi khusus yang dimiliki oleh personil Sebasa sehingga berdampak permintaan staff pribadi oleh sejumlah Duta Besar RI, menteri, dan pejabat tinggi negara.
Tercatat, saat ini terdapat 6 personel Sebasa menjadi staff pribadi Duta Besar RI, menteri, dan pejabat tinggi negara.
Guna menghasilkan hasil didik yang terampil bahasa asing, metode pembelajaran di Sebasa beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Metode pembelajarannya tidak hanya di kelas tapi juga berkunjung ke tempat-tempat yang ada hubungannya dengan yang dipelajari siswa seperti kedutaan dan lembaga bahasa asing.
"Sebasa Polri tempat untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing bagi anggota Polri, sehingga mereka bisa membuka cakrawala seluas-luasnya sesuai dengan tagline Sebasa 'Bahasa Jendela Dunia'," pungkasnya. (raa)
Load more