Jakarta, tvOnenews.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengungkapkan kerap terjadi perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sudah digodok bersama legislatif dan pemerintahan sebelumnya.
"Saya melihat sebagai orang politik setiap pertarungan pilpres, pilkada, terus bupati/wali kota provinsi, setiap terpilihnya gubernur tuh RPJMN, RPJMD DKI, setiap ganti, dia (kepala daerah) punya pemikiran sendiri," jelas dia saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).
"Akhirnya mengubah tujuan yang sudah direncanakan, nah ini kan harus berkesinambungan, harusnya diberesin ininya (RPJMD) baru pemikirannya (program baru)," sambung dia.
Sebab, menurut politikus PDIP ini kepala daerah yang baru belum turun ke lapangan untuk melihat kondisi apa yang terjadi.
"Apa jadinya? Misal 50 persen kita sudah kerja, dia ubah lagi jadi 0, itu kan biaya," kritiknya.
Hal ini lah yang menyebabkan banyak program kerja dahulu tidak diperpanjang dan ditimpa dengan program-program baru pemimpin selanjutnya.
"Ini yang saya sikapi. Makanya saya titip pesan ke teman-teman dewan, eksekutif, itu aja istilahnya. Makanya, penekanan program berkesinambungan itu harus berjalan, enggak bisa mau menang-menang sendiri. Enggak akan jadi, apalagi soal Jakarta," tegas dia.
Seperti memfokuskan anggaran pada masalah pelik yang tak kunjung selesai bertahun-tahun. Atasi masalah banjir, kemacetan, polemik klasik namun merugikan banyak pihak.
"Anggarannya difokuskan untuk dua program itu, nah kalau sudah baru ke tempat yang lain. Nah, kalau kesehatan, pendidikan kan nggak bisa diapa-apain, udah enggak bisa dikorek-korek, tapi yang lain dari itu masih bisa buat bergerak," tandas dia. (agr/rpi)
Load more