"Selama 9 tahun sebelum berpisah dengan Jokowi, ingin menunjukkan kepada publik bahwa sebagai partai yang berpengaruh sehingga ingin mendatangi Kapolri bila Hasto tersangka.
Ujang mengerti mengapa Megawati mengeluarkan pernyataan yang membela Hasto. Pasalnya, Megawati tidak ingin PDI Perjuangan mengalami guncangan. Karena itu, bila penegakan hukum yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak benar, maka tentu harus dikritik bersama-sama.
"Kita tahu bahwa langkah Megawati untuk melindungi Hasto karena merupakan Sekjen PDI Perjuangan. (Hasto) Tahu betul dapur-dapur partai, sehingga, (pernyataan Megawati) itu tidak salah karena ini menyangkut partai," kata Ujang.
Berdasarkan semua itu, kata Ujang, PDI Perjuangan harus berani menghadapi hukum yang menyasar Hasto itu. Apalagi seperti diungkap intelektual Muhammadiyah lulusan Harvard, Sukidi bahwa pemimpin populisme otoriter menjadikan hukum sebagai pembenar atas tindakannya. Seolah-olah sesuai kaidah hukum, padahal hanya pembenaran atas ambisi kekuasaannya.
"PDI Perjuangan selaku partai yang berkuasa sebelum menjadi berlawanan dengan Jokowi, tentu merasakan apa yang saat ini mereka hadapi," tandas Ujang.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan akan mendatangi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo jika Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ditangkap aparat penegak hukum. Kendati tidak menyebutkan lembaga penegak hukumnya, Hasto sempat diperiksa Polda Metro Jaya atas dugaan tindak pidana penyebaran berita bohong pada awal Juni 2024.
Kemudian, KPK sempat memeriksa Hasto sebagai saksi dalam kasus dugaan suap penetapan anggota DPR 2019-2024 dengan tersangka Harun Masiku. Bahkan, staf Hasto, Kusnadi dan 4 orang lainnya telah dicegah KPK ke luar negeri. (ebs)
Load more