lektabilitasnya yang mencapai 12,2% merupakan angka yang signifikan, meskipun masih tertinggal cukup jauh dari Ridwan Kamil.
Faktor utama yang mempengaruhi elektabilitas Dedi Mulyadi adalah pengalaman dan rekam jejaknya sebagai mantan Bupati Purwakarta selama dua periode, dari tahun 2008 hingga 2018.
Pengalaman dan rekam jejak tersebut menjadi modal utama yang memperkuat posisinya pada peta politik Indonesia.
Selama masa kepemimpinannya hingga sekarang, Dedi identik menggunakan totopong atau udeng berwarna putih yaitu ikat kepala tradisional masyarakat Sunda.
Hal ini membuat Dedi mudah dikenal oleh banyak orang. Penampilannya yang khas juga membantu membangun citra dirinya sebagai pemimpin yang dekat dengan budaya lokal.
Selain penampilannya, gaya kepemimpinan Dedi yang proaktif yang mana sering turun langsung ke lapangan untuk berdialog dengan masyarakat, juga turut menyumbang pada tingginya elektabilitasnya.
Ditambah, Dedi Mulyadi sering muncul di televisi dan media sosial untuk mengadvokasi berbagai isu, termasuk kasus Vina Cirebon.
Load more