Bandung, tvOnenews.com - Polmer Sirait selaku kuasa hukum para terpidana yang saat ini akan diperiksa di rutan kebon Waru Bandung dan Rutan Jelekong mengaku klienya itu akan diperiksa terkait tindaklanjut laporan saksi kunci yakni Dede dan Aep perihal keterangan palsu.
"Pemeriksaan hari ini pasti berhubungan laporan polisi Aep dan Dede tentang keterangan dibawah sumpah," kata Polmer Sirait di Kebon Waru Bandung, Senin (5/8/2024).
Polmer menyampaikan pemeriksaan kali ini dilakukan oleh Subdit 3 Mabes Polri yang akan dilakukan pemeriksaanya di rutan para terpidana mendekam.
"Rudiana belum sekarang baru Dede sama Aep aja informasi dari subdit 3 Mabes Polri," kata dia.
Dia menjelaskan, 4 orang terpidana di rutan kebon waru dan 3 di rutan Jelekong akan diperiksa selama 2 hari oleh penyidik Mabes Polri.
"Yang diperiksa ada 4 orang dua hari Senin sama Selasa ya didampingi kuasa hukum DPN Peradi dan kita semua," kata dia.
Polmer juga menambahkan dalam perkara ini kuasa hukum telah menyiapkan tim yang masing-masing berjumlah 20 orang untuk 1 terpidana.
"Masing-masing tim kuasa hukum ada 20 orang kalo dihitung semuanya ada seratus lebih," tandasnya.
Diketahui para terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky Cirebon tersebut masih dilakukan penahanan di dua rutan yang berada di Bandung.
Nama-nama terpidana itu diantaranya Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramadhani, Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, dan Sudirman.
Sebelumnya, saksi kunci kasus pembunuhan Vina dan Eky, Aep muncul ke publik.
Berdasarkan video yang diterima tvOnenews.com, Aep tampak bersama kuasa hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni Nasution.
Dalam video itu, Aep terlihat ditanya sejumlah pertanyaan oleh Pitra.
Aep juga mengungkap dirinya sengaja mendatangi Pitra, karena Pitra siap memberikan bantuan hukum kepada dirinya.
"Kebetulan kemarin itu saya melihat berita bapak muncul yang katanya ingin memberikan bantuan hukum kepada saya. Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak yang berkenan ingin mendampingi saya," kata Aep kepada Pitra dikutip Sabtu (3/8/2024).
Dalam video itu, Aep membantah semua pernyataan saksi kunci lainnya, Dede.
Aep mengatakan pernyataan Dede soal Iptu Rudiana meminta Dede jadi saksi dan memberikan keterangan sesuai arahan Iptu Rudiana itu tidaklah benar.
"Itu semua tidak benar," tegas Aep.
Aep juga membantah tudingan Dede terhadap dirinya bahwa Aep mengarahkan Dede ketika hendak memberikan kesaksian.
"Tidak benar, itu semua bohong," ujar Aep.
Aep mengungkap bahwa pada malam kejadian musibah yang menimpa Vina dan Eky, Dede sedang bersama dirinya. Aep mengaku telah memberikan kesaksian yanhg sebenar-benarnya.
"Tanggal 27 Agustus itu, di malam kejadian itu Dede itu bersama saya. Jadi, itu enggak ada yang namanya disetting sama Pak Rudiana, disuruh sama Pak Rudiana, itu enggak ada. Itu sudah dari kepribadian saya sendiri, apa yang saya tahu saya ucapkan di situ," tambah Aep.
Aep juga mengungkap bahwa Dede menyaksikan aksi pelemparan batu dan kejar-kejaran pada malam kejadian itu.
"(Dede) Melihat, jadi di tanggal 27 Agustus itu Dede jtu bersama saya, jam 10 malam itu saya kebetulan beli rokok bersama beliau," ujar Aep.
Kendati demikian, Aep mengaku bingung dengan Dede yang saat ini mengubah kesaksiannya. Aep bingung Dede mengubah keterangannya ketika bertemu politikus Partai Gerindra Dedi Mulyadi.
"Nah, di situ saya juga sempat bingung juga sama Dede kok bisa dia mengubah keterangan pas ketemu Dedi Mulyadi," ujar Aep.
"Padahal beberapa bulan yang lalu itu dia sempat pernah diperiksa juga di Polres Karawang dari kapolda juga cuman diperiksanya di Polres Karawang. Itu keterangan dia itu sama kayak yang dulu, jadi, pas ketemu Kang Dedi Mulyadi ini dia mengubah keterangan. Makanya saya bingung, seperti ada sesuatu begitu," tambah Aep.
Sebelumnya, salah satu saksi kasus Vina bernama Dede sudah lebih dulu muncul ke publik.
Dede merupakan salah satu saksi kunci bersama dengan Aep yang mengaku melihat langsung kejadian kejar-kejaran dan pelemparan batu terhadap Vina dan Eky tahun 2016 lalu.
Kendati demikian, dalam kemunculannya baru-baru ini, Dede mengatakan bahwa dirinya tak tahu sama sekali soal kasus pembunuhan Vina.
Adapun kesaksian Dede soal pelemparan batu dan kejar-kejaran diakui dirinya adalah arahan dari Aep dan Iptu Rudiana.
Dede mengungkap bahwa kesaksian palsunya adalah permintaan dari Iptu Rudiana termasuk juga kejadian pembunuhan.
Pengakuan Dede tersebut menyebabkan delapan terpidana kasus Vina harus mendekam di penjara.
Kemunculan Iptu Rudiana
Adapun Iptu Rudiana pun juga sudah muncul ke publik dan menyampaikan sejumlah pernyataan soal kasus Vina dan Eky.
Iptu Rudiana juga mengungkap alasan dirinya baru muncul ke publik. Dia mengatakan bahwa dirinya selama ini tidak menghilang.
Kemudian, Iptu Rudiana menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Indonesia.
"Tentunya yang pertama saya mohon maaf kepada seluruh warga negara Indonesia, saya sampaikan saya bukan menghilang," kata Iptu Rudiana kepada tvOne beberapa waktu lalu.
"Saya sebagai seorang anggota kepolisian yang masih aktif ya, yang tentunya saya taat kepada aturan-aturan di kepolisian juga terkait dengan kode etik," tambah Rudiana.
Terkait kasus Vina dan Eky yang masih bergulir, Rudiana mengatakan, kasus tersebut sangat berdampak kepada keluarganya.
Rudiana mengungkap bahwa dirinya dan keluarga sangat berat menjalani hari-hari ketika kasus Vina ramai diperbincangkan publik.
"Sangat besar kami rasakan terutama buat anak saya keluarga semuanya yang di rumah kaitan dengan sehari-hari di sekolah maupun dalam pergaulan sangat berat. Namun demikian, kami tetap kuat kami tetap tabah yakinlah kalau kebenaran itu selalu dilindungi Allah yang maha kuasa," ujar Rudiana.(iah/lkf)
Load more